Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum Piala AFF U-16 kemarin, timnas U-16 hanya menjalani latihan di dalam negeri dan tak mencicipi uji coba berkualitas.
Hal itu berbanding terbalik dengan timnas U-19 asuhan Shin Tae-yong yang sempat dikirim ke Korea Selatan.
TC ke luar negeri seharusnya menjadi kado dari PSSI untuk timnas U-16, dan bukan hadiah uang tunai yang memang seharusnya merupakan hak pemain.
Di Kualifikasi Piala Asia U-17 mendatang, Indonesia akan menghadapi Guam, Palestina, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.
Di antara lima negara itu, hanya Guam yang berada di bawah kualitas Indonesia, jadi kebutuhan berlatih di luar negeri menjadi suatu kewajiban.
Selain itu, kado lainnya yang harus diberikan PSSI adalah kompetisi yang kontinu dalam sepanjang tahun.
Selama ini, PSSI memang mengadakan kompetisi usia dini bertajuk Elite Pro Academy, tetapi penyelenggaraannya sangat minimalis.
Pada edisi 2021, kompetisi EPA hanya digelar selama satu bulan, dengan setiap tim bermain setiap hari di fase grup.
Kompetisi yang singkat-padat itu tak akan membuat pemain banyak berkembang, lantaran hanya meminta pemain untuk tampil baik sekali dalam setahun.
Apabila PSSI menggelar kompetisi EPA dengan jadwal manusiawi selama sembilan bulan, misalnya, aspek kompetitif pemain akan lebih terasah.
Arkhan Kaka dan kawan-kawan akan diuntungkan dengan istirahat memadai dan tantangan rutin tiap pekan apabila jadwal EPA dibuat seperti Liga 1 senior.
Jadi, PSSI tak boleh bersantai usai mendapatkan trofi Piala AFF U-16 2022.