Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gol indah tersebut dilesakkan saat timnas Indonesia U-23 memenangi laga terakhir fase grup melawan Kamboja (24/8/2017).
Berlanjut di Asian Games 2018, Febri terus menjadi andalan Milla dengan tampil penuh tiga kali dalam lima laga.
Dalam dua laga saat ia ditarik keluar, ia bermain cukup panjang hingga 80 dan 89 menit.
Usai turnamen tersebut, kebersamaan Milla dengan sepak bola Indonesia harus berakhir karena PSSI tak memperpanjang kontraknya.
Musim berikut Febri di level klub, ia seakan hendak menjadi pemain terbaik Indonesia dengan mencatatkan sembilan gol dan delapan assist di Liga 1 2019.
Sayang, pandemi Covid-19 membuat sepak bola Indonesia terhenti dan Febri (serta seluruh pemain lain) tak berkompetisi selama 1,5 tahun.
Saat Febri mendapat tawaran klub Thailand di tengah pandemi, manajemen Persib menolaknya karena ingin memakai tenaga pemain di Liga 1.
Penolakan Persib itu bisa diajukan sebagai penyebab Febri gagal melangkah ke level berikutnya.
Saat Liga 1 akhirnya bergulir, Febri bukan lagi winger eksplosif seperti dulu.
Sepanjang musim 2021/22, total 29 penampilannya untuk Persib terbaca: cuma 9 kali bermain penuh, 11 kali diganti, dan 9 kali sebagai pemain pengganti.
Statistik itu mengindikasikan Febri tak lagi menjadi sosok andalan, sehingga perannya bisa digantikan pemain lain.
Minimnya menit bermain juga membuat Febri cuma mencatatkan dua gol dan dua assist, jauh menurun dibanding musim penuh terakhir pada 2019.
Selain itu, Febri juga tampak kalah bersaing dengan para winger lainnya, seperti Frets Butuan atau Erwin Ramdani.
Kini menjadi tugas Luis Milla untuk mengembalikan Febri Hariyadi ke jalur karier yang seharusnya.