Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mood itu diperparah jika melihat menit main Arthur, yang dimainkan dalam lima dari delapan laga Liga 1 musim ini.
Arthur belakangan merespons dengan nada lebih kalem soal keinginan suporter mengusirnya itu.
"Wajar kalau tim nggak menang pasti saya sakit hati dan sedih," ucap Arthur.
"Intinya saya mau tim ini menang, sejauh ini komunikasi dan intensitas latihan sangat bagus," tandasnya.
Suporter PSS Sleman barangkali sedang tersenyum melihat "perjuangan" kawan mereka di Persik Kediri untuk menyisihkan Arthur.
Musim lalu, suporter PSS menggalakkan gerakan #ArthurOut, #DejanOut (Dejan Antonic), dan #MarcoOut (Marco Gracia Paulo).
Gerakan tersebut dipicu oleh Arthur yang dimainkan terus menerus oleh Dejan Antonic meski sang pemain tak berkontribusi dan hasil terus memburuk.
Akun resmi kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS) belakangan mengungkap Arthur dibekingi oleh sang ibu yang merupakan pemilik saham klub.
"Kami mendapatkan informasi bahwa ada satu nama pemegang saham mayoritas lain, Ibu Effy Soenarni Soeharsono," demikian cuitan BCS (14/10/2022).
"Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan."
Berdasarkan dari pertemuan perwakilan BCS dengan Bapak Agus Projosasmito tempo hari di Jakarta, kami mendapatkan informasi bahwa ada satu nama pemegang saham mayoritas lain, Ibu Effy Soenarni Soeharsono. Fakta yang ditemukan bahwa Ibu Effy adalah ibu dari Arthur Daniel Irawan.
— Brigata Curva Sud (@BCSxPSS_1976) October 14, 2021
Pada akhirnya, gerakan tersebut berasil dengan keluarnya Arthur dari PSS pada paruh musim Liga 1 musim lalu.
PSS dan Persik menjadi dua klub yang paling banyak memainkan Arthur di sepanjang kariernya, yaitu 13 kali dan 17 kali (hingga pekan ke-8 musim ini).
Arthur sebelumnya juga kerap dicibir suporter saat merumput di klub-klub sebelumnya, seperti Persija Jakarta atau Borneo FC.
Namun saat itu tak muncul gerakan sekeras suporter PSS dan Persik, barangkali karena Arthur nyaris tak pernah bermain di klub itu.