Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Timnas Junior Tak Penting', Terobosan Persija untuk Hentikan Fenomena Pemain Hilang Usai Bersinar di Usia Muda

By Najmul Ula, Jumat, 9 September 2022 | 06:00 WIB
Timnas U-19 Indonesia tumbang dengan skor 1-2 dari Persija Jakarta U-20 dalam laga ujicoba di Stadion PTIK, Senin (5/9/2022).

Belakangan, Kepala Metodologi Persija EPA Miskardi memberi statemen menarik bahwa dipanggil timnas junior bukanlah hal istimewa.

"Kami selalu tanamkan ke pemain bahwa timnas junior itu tidak penting," tegas Miskardi di laman resmi klub (7/9/2022).

"Hal terpenting adalah pemain bekerja keras untuk menjadi pemain reguler di tim utama Persija dan timnas senior."

Apabila mencermati jalan karier sejumlah pemain Persija, terlihat memang Persija dapat mengembangkan pemain yang tak terpantau radar tim nasional.

Dony Tri Pamungkas misalnya, ia tak pernah dipanggil timnas U-16, tetapi dapat mencicipi debut di Liga 1 dalam usia 16 tahun.

Frengky Missa juga demikian, ia tak pernah membela timnas di usia mana pun, lantas tiba-tiba menjelma menjadi starter reguler di tangan Thomas Doll.

Mentalitas yang ditanamkan Persija merupakan terobosan bagus di kalangan klub Indonesia, yang kerap menyaksikan pemain meredup sebelum mencapai usia emas.

Sebagai contoh, jebolan timnas Indonesia U-19 era 2013 yang ditangani Indra Sjafri hanya menghasilkan segelintir pemain jempolan di usia senior.

Baca Juga: Tubuh Berusia 46 Tahun Rupanya Tak Bisa Bersaing di Liga 1, Cristian Gonzales Terpaksa Turun Kasta ke Liga 2

Dari skuat timnas U-19 tersebut, hanya Hansamu Yama, Evan Dimas, M Hargianto, Zulfiandi, dan Putu Gede, Ilham Udin, yang dapat bersaing di Liga 1 musim ini, itu pun dengan dampak bervariatif.

Sebaliknya, terdapat deretan nama dari skuat tersebut yang menghilang sama sekali, seperti Muchlis Hadi Ning, Dinan Javier, Maldini Pali, Sahrul Kurniawan, hingga Ravi Murdianto.

Mentalitas "timnas junior tidak penting" yang ditanamkan Persija dapat mencegah fenomena pemain menghilang itu terulang kembali.

Dengan dibantu kompetisi teratur di berbagai kelompok usia, pemain dapat didorong untuk selalu mengembangkan diri di setiap musim sampai menjadi pemain matang.

Hasil akhirnya, Persija dapat menikmat pemain muda yang beredar di tim utama, sampai-sampai Thomas Doll enggan melepas mereka ke timnas U-20.

Baca Juga: Shin Tae-yong Sadar Timnas Indonesia U-20 Belum Sempurna, 2 Nama dengan Statistik Unggul Dipanggil ke Surabaya

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P