Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjadi hukum alami di sepak bola bahwa pemain yang ditempa kompetisi di level lebih tinggi niscaya lebih berkualitas ketimbang rekan seumurannya.
Shin Tae-yong pun rela menyingkirkan muka-muka lama demi memasukkan empat pemain itu dalam susunan starter.
Sebagai contoh, Rahmat Beri menggantikan posisi Ronaldo Kwateh di sayap kiri, dengan latar belakang nama pertama sudah bermain di Liga 1 musim ini, sedangkan nama kedua praktis nol menit.
Ginanjar Wahyu yang sudah bermain lima kali untuk Persija Jakarta bahkan membuat Ferdiansyah Cecep terpaksa tersingkir dari skuat sekarang.
Contoh lain dapat terlihat dalam pemain starter yang sudah menjadi bagian di Piala AFF U-19.
Hokky Caraka dan Rabbani Tasnim mengakhiri Piala AFF U-19 dengan sama-sama mengoleksi empat gol, tetapi Shin Tae-yong lebih memilih nama pertama sebagai starter.
Hokky Caraka memang memiliki kualitas, tapi ia juga ditopang oleh menit bermain di PSS Sleman yang mencapai 67 menit (berbanding 0 menit milik Rabbani).
Dengan demikian, sembilan dari total sebelas starter pada laga semalam merupakan pemain yang sudah mencicipi menit main di Liga 1 2022/23.
Dua nama yang tetap menjadi starter meski belum bermain di Liga 1 adalah Dimas Juliono dan Cahya Supriadi (yang harus bersaing dengan Andritany Ardhiyasa).
Bisa dikatakan, Liga 1 2022/23 telah berada dalam trek yang tepat untuk memberi ruang berkembang bagi pemain muda.
Apabila klub mampu memproduksi pemain berkualitas, Shin Tae-yong terbukti mau memakai dan mengembangkan pemain tersebut di tim nasional.