Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Muhammad Riyandi memang mencatatkan 35 save, tetapi ia bermain satu laga lebih banyak ketimbang Andritany dan Nadeo.
Situasi kiper nomor dua dipanggil timnas senior dan kiper nomor satu justru tersisihkan ini nyaris tak ada padanan di dunia.
Di timnas Skotlandia, sempat terdapat situasi saat kiper pelapis dipanggil bersama kiper utama, yaitu dari Celtic (Craig Gordon-Scott Bain) atau Rangers (Allan McGregor-Jon McLaughlin).
Situasi lebih mirip terjadi di Real Madrid dan timnas Spanyol dalam kurun 2013 hingga 2014.
Saat itu, Jose Mourinho menggusur kiper utama Iker Casillas karena cedera dan alasan personal, dan menaikkan kiper pelapis Diego Lopes.
Kebijakan itu dipertahankan Carlo Ancelotti pada 2013/14, yang menurunkan Diego Lopes di ajang liga dan Iker Casillas di ajang Liga Champions.
Dalam kondisi tersebut, Diego Lopes tetap tak dipakai timnas Spanyol, sementara Iker Casillas terus menjadi kiper utama sekaligus kapten timnas Spanyol.
Dengan demikian, bisa dikatakan Cahya Supriadi sedang mengulang nasib Casillas, sementara Andritany berada di sisi Diego Lopez.
Shin Tae-yong barangkali lebih mengutamakan Cahya ketimbang Andritany lantaran pertimbangan regenerasi.
Cahya merupakan kiper utama timnas Indonesia U-20 dan memerlukan polesan sebanyak mungkin agar siap menuju Piala Dunia U-20 2023.
Sebaliknya, Andritany sudah berusia 31 tahun dan tak cocok dengan profil Shin Tae-yong yang mengutamakan pemain muda.
Catatan: nama Cahya Supriadi kemudian menghilang di laman resmi PSSI, dan tempatnya diisi Muhammad Riyandi.
Keputusan terbaru itu kemungkinan mempertimbangkan kesehatan Cahya yang mengalami cedera kepala di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.