Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cahya Supriadi Mujur Seperti Casillas, Bukan Kiper Utama di Level Klub Tapi Dipanggil Timnas Senior

By Najmul Ula, Sabtu, 17 September 2022 | 14:24 WIB
Kiper timnas U-19 Indonesia, Cahya Supriadi, saat bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.

BOLANAS.COM - Terdapat situasi unik di timnas Indonesia menyoal posisi kiper, Andritany Ardhiyasa tak dipanggil tetapi Cahya Supriadi dipanggil.

Shin Tae-yong mengambil kebijakan unik dengan memanggil Cahya Supriadi ke timnas Indonesia senior, tetapi meninggalkan Andritany Ardhiyasa.

Dalam rilis PSSI di media sosial, Cahya Supriadi masuk dalam tiga kiper yang dipanggil Shin Tae-yong untuk laga timnas Indonesia senior melawan Curacao.

Nama Cahya Supriadi bersanding dua kiper senior langganan timnas Indonesia, yaitu Nadeo Argawinata dan Syahrul Trisna Fadillah.

Baca Juga: Kartu Kuning/Merah Tak Berlaku, AFC Perintahkan Indonesia vs Vietnam Diselesaikan Via Adu Penalti Jika Imbang

Pemanggilan Cahya tergolong unik, lantaran ia belum pernah bermain di level senior bersama Persija Jakarta.

Pada Liga 1 2022/23, Cahya selalu menjadi serep bagi Andritany Ardhiyasa sebelum membela timnas Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.

Keputusan unik tersebut bahkan cenderung kontroversial, mengingat performa Andritany Ardhiyasa tampak lebih baik dari para kiper pilihan Shin Tae-yong.

Andritany Ardhiyasa saat ini mengumpulkan 34 save dalam sembilan laga Liga 1 musim ini, unggul dari Nadeo Argawinata yang "cuma" melakukan 29 save.

Baca Juga: Menang Telak 5-1 Memang Luar Biasa, Tapi Laga Vs Hong Kong Buktikan Indonesia Masih Bergantung pada Marselino

Muhammad Riyandi memang mencatatkan 35 save, tetapi ia bermain satu laga lebih banyak ketimbang Andritany dan Nadeo.

Situasi kiper nomor dua dipanggil timnas senior dan kiper nomor satu justru tersisihkan ini nyaris tak ada padanan di dunia.

Di timnas Skotlandia, sempat terdapat situasi saat kiper pelapis dipanggil bersama kiper utama, yaitu dari Celtic (Craig Gordon-Scott Bain) atau Rangers (Allan McGregor-Jon McLaughlin).

Situasi lebih mirip terjadi di Real Madrid dan timnas Spanyol dalam kurun 2013 hingga 2014.

Saat itu, Jose Mourinho menggusur kiper utama Iker Casillas karena cedera dan alasan personal, dan menaikkan kiper pelapis Diego Lopes.

Kebijakan itu dipertahankan Carlo Ancelotti pada 2013/14, yang menurunkan Diego Lopes di ajang liga dan Iker Casillas di ajang Liga Champions.

Dalam kondisi tersebut, Diego Lopes tetap tak dipakai timnas Spanyol, sementara Iker Casillas terus menjadi kiper utama sekaligus kapten timnas Spanyol.

Dengan demikian, bisa dikatakan Cahya Supriadi sedang mengulang nasib Casillas, sementara Andritany berada di sisi Diego Lopez.

Baca Juga: Menang Telak atas Dua Tim Lemah, Rapor Sempurna Vietnam dalam Laga 'Pemanasan' Sebelum Hadapi Indonesia

Shin Tae-yong barangkali lebih mengutamakan Cahya ketimbang Andritany lantaran pertimbangan regenerasi.

Cahya merupakan kiper utama timnas Indonesia U-20 dan memerlukan polesan sebanyak mungkin agar siap menuju Piala Dunia U-20 2023.

Sebaliknya, Andritany sudah berusia 31 tahun dan tak cocok dengan profil Shin Tae-yong yang mengutamakan pemain muda.

Catatan: nama Cahya Supriadi kemudian menghilang di laman resmi PSSI, dan tempatnya diisi Muhammad Riyandi.

Keputusan terbaru itu kemungkinan mempertimbangkan kesehatan Cahya yang mengalami cedera kepala di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023.

Baca Juga: Skuat Indonesia Lebih Dalam dari Vietnam, Shin Tae-yong Ubah 9 Starter Tetap Bisa Samai Torehan Tim Rival

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P