Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, mengalami nasib serupa dengan bintang Thailand, Supachok Sarachat yang jarang mendapat menit bermain di Jepang.
Liga Jepang memang menjadi salah satu destinasi favori para pemain dari Asia Tenggara.
Sejumlah pemain bintang dari ASEAN saat ini sedang meniti karier di Jepang.
Salah satunya adalah pemain timnas Indonesia, Pratama Arhan.
Pratama Arhan didatangkan klub J2 League, Tokyo Verdy pada Maret 2020 lalu.
Sayangnya, hingga kini Pratama Arhan masih belum mampu menembus tim utama Tokyo Verdy.
Tercatat, Pratama Arhan baru menjalani satu laga resmi bersama Tokyo Verdy.
Momen tersebut terjadi pada pekan ke-23 J2 League saat Tokyo Verdy berhadapan dengan Tochigi SC, (7/6/2022) lalu.
Pemain berusia 20 tahun itu dipercaya tampil selama 45 menit.
Minimnya menit bermain di Tokyo Verdy membuat banyak pihak khawatir dengan karier Arhan ke depannya.
Terkait minim menit bermain, Pratama Arhan tampaknya harus lebih banyak belajar dengan bintang timnas Thailand, Supachok Sarachat.
Seperti dikietahui, saat ini Supachok Sarachat bergabung Hokkaido Cosadole Sapporo di J League dengan status pinjaman dari Buriram United.
Namun tak jauh berbeda dengan Arhan, Supachok Sarachat juga masih minim menit bermain.
Tercatat Supachok Sarachat sejauh ini baru bermain 80 menit dari tujuh laga.
Meski minim menit bermain, Supachok mengatakan mendapat banyak manfaat selama bermain di Negeri Sakura.
"Saya pribadi menemukan bahwa saya telah mengalami banyak perubahan dalam pemikiran saya tentang bermain sepak bola sejak datang," kata Supachok dilansir dari The Thao247.
Supachok mengatakan meski tak banyak bermain, dirinya selalu tampil maksimal saat dapat kesempatan.
Hal tersebut memang terbukti dari torehan tiga assist yang sudah dicatatkan Supachok sejauh ini.
"Meskipun saya tidak banyak bermain, saya selalu memberikan yang terbaik setiap kali saya turun ke lapangan dan membantu tim," ujarnya.
"Kembali ke tim kali ini saya menerima banyak dorongan."
"Mampu berbicara dalam bahasa yang sama dengan rekan satu tim saya dan bertarung dengan mereka adalah sebuah berkah," pungkasnya.