Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Jadi Daya Tarik, Banyak Pemain Keturunan 'Melamar' ke PSSI

By Unggul Tan Ngasorake, Kamis, 22 September 2022 | 18:23 WIB
Jim Croque (kiri) sedang berusaha menekel bola yang dikuasai oleh Kai Davy Boham (kanan) dalam latihan timnas U-19 Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 21 Juni 2022.

BOLANAS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa timnas U-20 Indonesia kebanjiran pemain keturunan jelang Piala Dunia U-20 2023.

Seperti diketahui, timnas U-20 Indonesia dipastikan mengamankan satu tempat di Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Timnas U-20 Indonesia berstatus sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Hal ini rupanya menjadi daya tarik sendiri untuk timnas U-20 Indonesia.

Banyak pemain keturunan Indonesia yang berharap bisa tampil di Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga: Pratama Arhan Harus Lebih Sabar, Bintang Thailand Ungkap Manfaat Gabung Klub J-League Meski Jarang Main

Pelatih timnas U-20 Indonesia, Shin Tae-yong, memang berniat mencari pemain keturunan untuk Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

Sebelumnya, Shin Tae-yong sudah memanggil tiga pemain keturunan Indonesia.

Tiga pemain itu, yakni Jim Croque, Kai Davy Boham, dan Max Christofel.

Namun, ketiga pemain tersebut rupanya masih belum memuaskan Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan itu akhirnya memutuskan untuk memulangkan ketiga pemain tersebut.

"Kemarin sempat ada tiga calon tapi kemudian dikembalikan coach Shin Tae-yong," kata Zainudin Amali dikutip dari BolaSport.com, Rabu (21/9/2022).

Zainudin Amali mengatakan bahwa banyak pemain keturunan yang "melamar" ke PSSI.

Akan tetapi, Zainudin Amali enggan asal pilih pemain untuk dinaturalisasi.

Baca Juga: Nadeo dan Ridho Sama-sama Berkualitas, Persaingan Kiper di Bali United Mirip Situasi Alisson-Ederson di Brasil

Menpora meminta pemain keturunan yang diajukan untuk naturalisasi harus benar-benar sesuai dengan kriteria dari Shin Tae-yong.

"Banyak sih (pemain keturunan) yang mau," ungkap Zainudin Amali.

"Tetapi kan harus kualifikasinya harus benar-benar memenuhi standar yang diinginkan," sambungnya.

Zainudin Amali sendiri kembali menegaskan kepada PSSI untuk segera membenahi sistem pembinaan pemain.

Menurut Amali, naturalisasi pemain adalah rencana jangka pendek untuk timnas Indonesia.

"Naturalisasi itu adalah program jangka pendek," ujar Amali.

"Jangka panjang kita tetap pembinaan," tandasnya.

Baca Juga: Revolusi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Berhasil, Park Hang-seo Ikut-ikutan Mulai Remajakan Skuad Vietnam

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P