Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selepas itu, tim Garuda terus mempertontonkan pressing tinggi yang membuat Curacao banyak melakukan kesalahan di area sendiri.
Kepercayaan diri pasukan Shin Tae-yong amat tinggi, terlihat daru dua kali nutmeg yang dilakukan dalam 15 menit awal.
Trio abroad Witan-Saddil Ramdani-Egy Maulana Vikri terlihat bisa memberikan kelas berbeda, terbantu oleh Dimas Drajad yang sedang top perform.
Sayangnya tak ada lagi shot on target untuk Indonesia, dan Curacao pelan-pelan bisa mengontrol pertandingan.
Beruntung Curacao berada di jauh dari performa terbaiknya, sehingga banyak terjadi umpan salah dan keputusan akhir keliru.
Saat Curacao menemukan koneksi yang tepat, tim asal Concacaf itu dapat dengan mudah membobol Indonesia.
Buktinya terpampang pada menit pertama babak kedua, saat sebuah kombinasi di depan kotak penalti membuat Jeremy Antonisse bisa membobol Syahrul Trisna.
Indonesia tetap tak bisa mengontrol pertandingan, dengan berbagai situasi berbahaya diciptakan dari serangan balik atau bola rebutan.