Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong lebih memilih Asnawi Mangkualam di berbagai turnamen, dengan para pelapis seperti Koko Ari atau Ilham Rio Fahmi.
Shin Tae-yong tak melirik Bagas kemungkinan karena performanya di level klub memang sedang menurun.
Barito Putera juga berkutat di zona degradasi pada Liga 1 musim lalu, sehingga menyulitkan Bagas yang berkarakter menyerang untuk bersinar.
Ia memang punya jam terbang mencukupi hingga 32 pertandingan, tetapi ia cuma menghasilkan satu gol dan empat assist.
Musim ini nasib Barito Putera masih sama, yakni berkubang di zona degradasi dan sudah memecat pelatih.
Hingga pekan ke-10, Bagas tampil delapan kali tanpa pernah berkontribusi mencetak assist maupun gol.
Baru pada pekan ke-11 melawan Persik Kediri, pemain berusia 20 tahun itu menorehkan gol perdana sejak November tahun lalu.
Pada laga sore tadi, Barito Putera yang ditangani pelatih anyar Rodney Goncalves tertinggal 1-2 hingga menit penghabisan.
Bahkan saat Barito Putera mendapatkan sepak pojok terakhir, menit sudah menunjukkan 90+6, yang berarti melewati tambahan waktu enam menit.
Beruntung bola berhasil dilepas lagi oleh Rafinha menuju muka gawang, yang disambut sundulan putus asa dari Bagas.
Blunder kiper Adi Satryo membantu bola bergulir ke jala Persik, yang disambut gegap gempita dan teriakan bahagia dari Bagas.
Bek kanan yang kini tak lagi dipercaya timnas Indonesia itu berlari ke arah bangku cadangan, barangkali berterima kasih pada pelatih Rodney Goncalves.
Sundulan Bagas itu menjadi sentuhan terakhir pertandingan, mengingat wasit langsung meniup peluit akhir sebelum Persik memainkan bola kick-off.
Apabila Bagas bisa meneruskan performa solid dan tajam di level klub, bukan tak mungkin Shin Tae-yong bakal meliriknya lagi.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diwarnai Kartu Merah Konyol Jaimerson Xavier, Persis Solo Ditahan Imbang PSM Makassar