Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan memakan korban ratusan jiwa, peristiwa serupa di Hillsborough terungkap disebabkan ketidakcakapan polisi.
Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) belakangan menimbulkan korban dua kali lipat lebih banyak dibanding Tragedi Hillsborough di Inggris.
Pada 15 April 1989, sebanyak 96 orang meninggal dunia akibat berdesak-desakan menonton pertandingan Liverpool kontra Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.
Tragedi Hillborough dianggap sebagai titik balik sepak bola Inggris untuk berbenah menciptakan pertandingan yang lebih aman dan kondusif.
Indikasi awal atas peristiwa itu cenderung menyalahkan suporter Liverpool yang diduga mabuk dan anarkis, tetapi penyelidikan independen menyatakan sebaliknya.
Penyelidikan yang dipimpin Lord Justice Taylor mengungkap bencana itu terjadi akibat "kegagalan kontrol oleh polisi".
Saat itu, polisi dinilai lalai mengatur situasi sebelum pertandingan, sehingga ribuan suporter Liverpool masuk ke tribun yang sudah melebihi kapasitas.
Laporan itu juga menyimpulkan suporter Liverpool "tidak dalam keadaan mabuk, apalagi terpengaruh minuman keras".