Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Malaysia Bisa Tahu Kelemahan Indonesia, Gelandang Bertahan Jadi Penyebab Segala Masalah saat Hadapi Palestina

By Najmul Ula, Sabtu, 8 Oktober 2022 | 13:08 WIB
Gelandang bertahan timnas Indonesia U-17 menjadi titik lemah saat menghadapi Palestina (7/10/2022).

BOLANAS.COM - Timnas Indonesia U-17 menunjukkan satu kelemahan besar saat berjumpa Palestina, terancam dieksploitasi Malaysia.

Timnas Indonesia U-17 boleh saja memenangi laga kontra Palestina, tetapi tim itu sanggup menunjukkan lubang menganga di tubuh tim Garuda.

Timnas Indonesia U-17 harus bersusah payah mengalahkan Palestina dengan skor 2-0 pada laga ketiga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Jumat (7/10/2022).

Meski unggul nyaman dua gol, Palestina membuat Indonesia repot dengan pressing di lini tengah dan sempat mendapatkan penalti.

Baca Juga: Malam Sempurna Saddil Ramdani di Sabah FC: Lebih Dari Satu Assist dan Gol, Ia Juga Buat Bek Lawan Diusir Wasit!

Di timnas U-17, Bima Sakti konsisten menerapkan formasi 4-3-3 sejak Piala AFF U-16 di Yogyakarta pada Agustus silam.

Dengan formasi itu, ima Sakti terlihat memberi tugas mengangkut bola bagi pemain nomor enam, atau pemain yang menempati pos gelandang bertahan.

Build up serangan seperti itu tak menimbulkan masalah di Piala AFF U-16, mengingat lawan yang dihadapi lebih lemah atau menaruh blok pertahanan rendah.

Namun di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Indonesia menghadapi dua musuh dengan level lebih tinggi, yaitu UEA dan Palestina.

Baca Juga: Sudah Komunikasi, Waketum PSSI Sebut Tak Ada Sanksi FIFA untuk Indonesia Akibat Tragedi Kanjuruhan

Palestina menjadi negara yang mengamati tugas terlalu besar gelandang bertahan Indonesia pada laga semalam.

Pada babak pertama, Hanif Ramadhan menjadi titik lemah di mana ia sering kehilangan bola, entah salah umpan atau karena bola direbut setelah di-pressing.

Momen hilang bola di posisi nomor enam itu pula yang membuat Iqbal Gwijangge mendapatkan kartu kuning (dan cedera), dan harus absen di laga terakhir kontra Malaysia.

Pada babak kedua, Palestina terlihat membiarkan Figo Dennis atau Narendra Tegar menerima bola di posisi itu, lalu memerangkap mereka dengan pressing.

Hasilnya, tiga kali beruntun Indonesia kehilangan bola dalam lima menit pertama babak kedua.

Bima Sakti harus segera menemukan solusi, mengingat Malaysia pasti sudah membaca kelemahan itu.

Solusi untuk masalah di atas mengerucut pada dua opsi, yaitu mencari gelandang bertahan lebih bagus, atau mengubah skema awal bangun serang.

Bima Sakti sendiri mengakui timnya mengalami penurunan sehingga Palestina banyak mendapat ruang.

Baca Juga: Klasemen Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 - Indonesia Vs Malaysia Jadi Penentuan Juara Grup

"Pertama ucapkan syukur bisa menang hari ini, walau saya menilai agak sedikit menurun performa malam ini," aku Bima (7/10/2022).

"Memang kemarin sampai tadi ada tanda-tanda performa menurun, dan banyak PR, banyak hal yang harus diperbaiki saat lawan Malaysia," tandasnya.

Situasi ini tak terbantu dengan minimnya waktu recovery bagi Indonesia, yaitu cuma 2x24 jam.

Bima Sakti juga tak mengambil jatah berlatih pada hari ini, dan cuma menyiapkan timnya di hotel.

Laga Indonesia kontra Malaysia yang akan memperebutkan tiket kelolosan ke Piala Asia U-17 2023 akan digelar pada Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: Prank Berhasil, Malaysia Sengaja Imbang Lawan Guam Agar Diremehkan UEA dan Harimau Menerkam di Saat yang Tepat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P