Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Singapura kemudian menyamakan kedudukan saat laga menyisakan empat menit melalui umpan silang Farhanah Ruhaizat yang mengarah ke gawang.
Namun Indonesia kemudian mencetak gol spektakuler di ujung laga, berkat sepakan dari tengah lapangan Helsya Meisyaroh.
Pelatih Singapura Stephen Ng tak keberatan dengan kekalahan ini, dan lebih mementingkan bertambahnya jam terbang.
"Para pemain membutuhkan pertandingan, kami punya kombinasi pemain yang bagus," tutur Ng di laman resmi FAS (10/10/2022).
"Ada beberapa pemain berpengalaman dan ada beberapa yang lebih muda, kami harus terus mengembangkan sepak bola wanita," sambungnya.
Kemenangan Garuda Pertiwi di Singapura seakan mengirim pesan pada PSSI bahwa sepak bola putri dapat berprestasi andai diurus dengan serius.
Sebelumnya, timnas putri tak pernah bertanding sejak menjadi juru kunci Piala AFF Wanita 2022 pada bulan Juli silam.
PSSI tak menggelar pemusatan latihan dan tak mengagendakan pertandingan untuk timnas putri pada FIFA Matchday bulan September.
Baca Juga: Liga 1 Tak Menentu, Persebaya Justru Mulai Kembali Latihan usai Sempat Libur Singkat
Demikian pula, PSSI belum memenuhi janji untuk menggelar Liga 1 Putri pada tahun ini.
Pelatih Rudy Eka sempat menerangkan ranking timnas putri harus menurun akibat ketiadaan pertandingan.
"Di kondisi berkabung seperti ini (tragedi Kanjuruhan), kita bisa mendapatkan kesempatan diundang timnas Singapura," ujar Rudy Eka (6/10/2022).
"Kemarin kita sempat turun (dari 96 ke 101) karena banyak laga FIFA Matchday yang kita tidak mainkan," keluhnya.
Timnas Indonesia bisa lebih kuat andai diperkuat para pemain abroad, seperti Shalika Aurelia dan Zahra Muzdalifah.
Belum diketahui kapan timnas putri akan kembali berlaga, mengingat PSSI sedang disibukkan dengan Tragedi Kanjuruhan.