Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tavares & Doll Lucuti Shin Tae-yong, Mulai Ada Kesadaran TC Jangka Panjang Timnas U-20 Justru Beri Dampak Buruk

By Najmul Ula, Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:36 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose (kanan), sedang memberikan keterangan dalam sesi jumpa pers dan ditemani sang pemain bernama Yakob Sayuri (kiri) di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, 15 September 2022.

BOLANAS.COM - Shin Tae-yong mendapat perlawanan dari pelatih klub Liga 1, TC timnas Indonesia U-20 selama dua bulan dinilai malah memberi dampak buruk.

Bernardo Tavares menjadi pelatih asing kedua yang mengkritik kebijakan Shin Tae-yong menggelar training camp jangka panjang.

Bernardo Tavares memutuskan tak melepas dua pemain PSM Makassar yang dipanggil timnas Indonesia U-20 untuk TC selama dua bulan di Eropa.

Keputusan Bernardo Tavares tersebut mengikuti jejak Thomas Doll yang lebih dulu mengkritik Shin Tae-yong mengenai timnas Indonesia U-20.

Baca Juga: TC Timnas U-20 Indonesia di Eropa Bukan Agenda Penting, Bernardo Tavares Tolak Lepas 2 Pemain PSM Makassar

Sebagai latar belakang, pemusatan latihan jangka panjang dipilih karena ada anggapan bahwa pemain Indonesia tak terlatih dengan baik di level klub.

Keberadaan pelatih sekelas Shin Tae-yong di timnas U-20 membuat para pemain belia itu berkesempatan mendapat latihan level tinggi.

Namun belakangan klub Liga 1 mendatangkan sejumlah pelatih kelas dunia pula, seperti Thomas Doll, Luis Milla, hingga Bernardo Tavares.

Dampak positifnya, para pemain muda mendapatkan latihan berkualitas di level klub dan tak perlu pergi ke tim nasional.

Baca Juga: Line Up Terbaik Timnas Indonesia U-20 di TC Eropa - Audisi Kiper Pelapis, Tinggal Butuh Pemain Naturalisasi

Bernardo Tavares mengubah PSM Makassar yang musim lalu terancam degradasi menjadi klub papan atas Liga 1 musim ini dengan pemain muda sebagai inti tim.

Oleh karena itu, Tavares sangat keberatan ketika Dzaky Asraf dan Ricky Pratama hendak dibawa Shin Tae-yong selama dua bulan.

"Kita sudah kirim surat ke PSSI, bahwa mereka (Dzaky dan Ricky) akan tetap latihan dengan kita," ucap Tavares (12/10/2022).

"Mereka sudah tidak berkembang di sana (timnas U-20), dan setelah kembali kita tidak bisa pakai mereka," tegasnya.

Pernyataan Tavares di atas senada dengan Thomas Doll, yang juga mengorbitkan sejumlah pemain muda di Persija Jakarta pada musim ini.

Persija Jakarta juga menjadi tim yang paling akhir melepas pemain menjelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 bulan lalu.

Sejak masa pramusim, Doll mengeluhkan kepergian para pemain muda hanya untuk bermain laga uji coba bareng timnas U-20.

Pada TC kali ini, Doll menahan dua pemain untuk tak pergi ke timnas U-20, yaitu Cahya Supriadi dan Resa Aditya.

Baca Juga: Netizen Desak Iwan Bule Mundur dari PSSI, Shin Tae-yong dan Asnawi Mangkualam Pilih 'Melawan Arus'

"Saya ingat ketika saya pemain muda, tentu saja bisa ke timnas (Jerman Timur) tapi tidak dua bulan juga," keluh Doll (8/7/2022).

"Jadi harus berubah (kebijakan TC jangka panjang), kalau mereka mau talenta-talenta terbaik, seharusnya bisa lihat di tim utama klub," tandasnya.

Tavares dan Doll terbukti menjadi pelatih dengan catatan tertinggi memberi menit main pada pemain belia. 

Dzaky Asraf mendapat 488 menit dalam 10 laga di Liga 1, dan Muhammad Ferarri 645 menit dalam delapan laga. 

Skuat timnas Indonesia U-20 dengan demikian cuma akan diperkuat 31 pemain dalam lawatan ke Turki dan Spanyol.

Baca Juga: Publik Indonesia Awalnya Mencintai Shin Tae-yong, Kini Berubah Usai Sang Pelatih Pasang Badan untuk Iwan Bule

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P