Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kecewa dengan Sikap Shin Tae-yong di Masa Lalu, Bernardo Tavares Ogah Lepas 2 Pemain PSM Makassar ke Timnas U-20 Indonesia

By Unggul Tan Ngasorake, Kamis, 13 Oktober 2022 | 18:55 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose (kiri), nampak menghadiri sesi jumpa pers di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 15 Agustus 2022.

BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, membeberkan alasannya menahan dua pemainnya ke timnas U-20 Indonesia.

Seperti diketahui, saat ini timnas U-20 Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan (TC).

Rencananya timnas U-20 Indonesia akan menjalani TC ke Eropa selama dua bulan.

Pelatih timnas U-20 Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 34 pemain untuk TC kali ini.

Dari 34 pemain tersebut, terdapat dua penggawa PSM Makassar.

Baca Juga: Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia Resmi Terbentuk, FIFA Agendakan Rapat Bersama Polri

Dua pemain itu, yakni Dzaky Asraf dan Ricky Pratama.

Namun, kedua pemain tersebut tak mendapat restu dari Bernardo Tavares.

Bernardo Tavares menjelaskan alasannya menahan kedua pemain tersebut.

Rupanya Bernardo Tavares pernah merasa kecewa dengan sikap Shin Tae-yong di masa lalu.

Momen tersebut terjadi saat TC timnas U-19 Indonesia pada Juni 2022 lalu.

Saat itu, Shin Tae-yong memanggil Ricky Pratama, Rafli Asrul dan Edgard Amping untuk persiapan Piala AFF U-19 2022.

Akan tetapi, Tavares menilai ketiga pemain tersebut justru tak berkembang selama TC bersama timnas.

"Kita sudah punya pengalaman ketika 3 pemain kita, Ricky, Rafli dan Edgard pada waktu Piala Presiden kemarin," ungkap Tavares dikutip dari Tribun Timur.

Baca Juga: Nova Arianto Akui Shin Tae-yong Memang Kontroversial Tapi Pastikan Bosnya Tidak Dalam tekanan Saat Bela Iwan Bule

"Setelah mereka kembali ke tim, mereka tidak bisa berkompetisi dengan baik dan mereka tidak bisa membantu kita di awal-awal liga," imbuhnya.

Juru taktik asal Portugal itu ogah apabila harus melepas pemainnya untuk TC jangka panjang timnas U-20 Indonesia.

Tavares menilai pemain seharusnya hanya dipanggil ke timnas saat agenda penting dan resmi dari FIFA.

"Tentu saja kita mau pemain-pemain kita dipanggil timnas hanya untuk kompetisi serius," kata pelatih berusia 42 tahun itu.

"Jadi ini saya tekankan, bahwa kita bangga jika pemain-pemain kita dipanggil timnas."

"Namun, itu harus pertandingan kompetitif, memang memberikan perkembangan kepada mereka," sambungnya.

Tavares menyebut para pemainnya justru tidak berkembang selama mengikuti TC timnas U-19 Indonesia.

"Saya juga berpikir mereka kadang dipanggil untuk friendly match, padahal setelah ada pertandingan kompetitif mereka tak dipanggil."

"Mereka sudah tidak berkembang di sana, dan setelah kembali kita tidak bisa pakai mereka," tandasnya.

Baca Juga: Tidak Ada Sanksi usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Janji FIFA untuk Pecinta Sepak Bola di Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P