Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pemerintah memerintahkan PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa, dianggap sebagai jalan untuk menggusur Iwan Bule pasca Tragedi Kanjuruhan.
Rezim Mochamad Iriawan di PSSI akan segera berakhir, jika hasil TGIPF benar-benar dilaksanakan otoritas sepak bola Indonesia itu.
TGIPF yang dipimpin Mahfud MD telah melaporkan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10/2022).
Hasil investigasi TGIPF tersebut menyimpulkan PSSI sebagai lembaga yang "tidak profesional" dalam menggelar kompetisi sepak bola Indonesia.
Dalam poin kelima kesimpulan laporan TGIPF yang diterima BolaNas.com, pemerintah secara eksplisit meminta Ketum PSSI Mochamad Iriawan beserta anggota komite eksekutif untuk mundur.
Permintaan itu diikuti "ancaman" pada poin keenam, yang akan ditimpakan apabila Iwan Bule dan konco-konconya tidak mengikuti kemauan pemerintah.
"Untuk menjaga keberlangsungan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional," demikian tulis TGIPF (14/10/2022).
"Pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB)."
"Untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan."
Kongres Luar Biasa merupakan kongres yang digelar untuk memilih ketua umum baru.
Dengan keberadaan klausa tersebut dalam laporan TGIPF, bisa ditafsirkan tidak ada cara untuk menyelamatkan kepemimpinan Iwan Bule.
Pemerintah tidak secara tersurat mengancam akan membekukan Liga 1 jika KLB tidak digelar, tetapi terdapat klausa "perubahan dan kesiapan yang signifikan".
"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawahPSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3," tegas TGIPF.
Bismillah ketua PSSI https://t.co/AYG8wNZDgU
— “kak” Kaesang (@kaesangp) June 14, 2022
"Sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air."
Dengan demikian, PSSI seharusnya sudah dipimpin oleh sosok anyar apabila hendak mengajukan perizinan Liga 1 2022/23 yang sedang disetop.
Terdapat satu nama yang sudah mengajukan diri sebagai calon ketua umum PSSI sejak jauh hari, yaitu Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep membuktikan diri sebagai pihak yang berlawanan dengan Iwan Bule, seperti pernyataan keras Persis Solo kepada PSSI yang usai Tragedi Kanjuruhan.
"Bismillah ketua umum PSSI," tulis Kaesang di Twitter (14/6/2022).
"Jadi ketua PSSI saya siap dan harus lepas tim saya," tegasnya.
Sebagai latar belakang, Kaesang Pangarep memimpin Persis Solo sejak 2021, dan membawa klub itu meraih promosi ke Liga 1.
Melihat gelagat Presiden Joko Widodo yang membiarkan anak kandungnya berpolitik praktis, Kaesang bisa menjadi putra berikutnya yang menduduki jabatan publik.