Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, merespons desakan untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
PSSI saat ini memang sedang mendapat desakan untuk segera menjalankan KLB.
Desakan tersebut datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan.
Dalam rekomendasinya, TGIPF meminta PSSI untuk menggelar KLB untuk memperbarui jajaran pengurus mereka.
Rekomendasi KLB dari TGIPF itu pun direspon dingin oleh PSSI.
Ahmad Riyadh menjelaskan KLB hanya akan terjadi apabila ada permintaan dari voters.
Menurut Ahmad Riyadh, pemerintah tidak bisa ikut campur soal urusan KLB PSSI.
"KLB itu urusan PSSI dan FIFA," kata Ahmad Riyadh kepada awak media, Selasa (18/10/2022).
"Pemerintah tidak bisa mencampurinya," sambungnya.
Statuta PSSI memang mengatur KLB akan digelar apabila ada permintaan dari Exco dan anggota PSSI.
Khusus untuk anggota, KLB akan digelar apabila 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI yang mengajukan permohonan.
Sementara itu, dalam statuta FIFA memang pemerintah tidak boleh mengintervensi urusan anggotanya dalam hal ini adalah PSSI.
Hal tersebut tercantum dalam statuta FIFA pasal 17 ayat 1 yang berbunyi ahwa setiap anggota FIFA harus mengelola urusannya secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga.
Ahmad Riyadh mengatakan kemungkinan PSSI tidak akan menggelar KLB dalam waktu dekat.
Pasalnya, PSSI memang sudah dijadwalkan menggelar KLB pada tahun 2023.
"Tidak pake KLB, tahun depan juga sudah KLB," ujar Ahmad Riyadh.
"Iya sesuai jadwal, karena kami yang berhak minta seperti itu, yang berhak adalah anggota kami.," sambungnya.
Meski begitu, Ahmad Riyadh tidak menutup kemungkinan PSSI akan menggelar KLB lebih cepat.
Hanya saja Ahmad Riyadh mengatakan hal tersebut harus permintaan dari anggota PSSI.
"Terserah kalau ada seluruh anggota minta besok, minta lusa, bulan depan ya harus dibicarakan tidak bisa langsung."
"Kan ada tahapannya, ada caranya tapi tetap kepada anggota," tutupnya.