Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Justin Hubner pernah menjadi anak asuh pelatih Wolverhampton di tim junior, bisa menjadi pemain Indonesia pertama di Premier League.
Timnas Indonesia kedatangan bakat terbesar sepanjang sejarah naturalisasi, yaitu Justin Hubner dari Belanda.
Justin Hubner tiba di Indonesia pada Minggu (23/10/2022) bersama Ivar Jenner untuk menjalani proses naturalisasi.
Jika semua berjalan lancar, Justin Hubner akan membela timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023, serta timnas senior di masa depan.
Yang membedakan Hubner dari pemain naturalisasi lainnya adalah profil dirinya dan klubnya, yang tergolong elite.
Hubner merupakan bek dengan bakat diakui KNVB, terbukti dengan pemanggilan ke timnas Belanda U-19 hingga musim lalu.
Di level klub, Hubner juga membela klub "bukan kaleng-kaleng, yaitu tim papan tengah Premier League, Wolverhampton Wanderers.
Dalam aspek ini, Hubner lebih unggul dari Elkan Baggott, yang "cuma" memperkuat klub kasta ketiga Iswich Town (dan dipinjamkan ke klub kasta empat Gillingham).
Kabar baik bagi Hubner dan publik Indonesia, Wolverhampton saat ini ditangani Steve Davis, sebelumnya berstatus pelatih akademi.
Wolverhampton menunjuk Steve Davis untuk menjadi caretaker setelah pemecatan Bruno Lage, dengan masa kerja hingga akhir tahun.
Steve Davis merupakan sosok yang memoles bakat Hubner di tim U-18, ketika bek yang baru pindah dari Belanda itu pertama kali merasakan sepak bola Inggris.
"Bek tengah yang bereputasi tinggi itu tampil mengesankan saat bermain untuk tim U-18 yang dilatih Steve Davis," demikian laporan laman resmi Wolves (18/9/2020).
"Tahap selanjutnya bagi Justin adalah menantang tempat utama di tim U-23."
Keberadaan pelatih yang mengenalnya di tim utama akan membuat Hubner lebih mudah membuka jalur menuju tim senior.
Jika Steve Davis memanggilnya ke tim utama, Hubner akan bersaing dengan nama-nama tenar seperti Max Kilman, Nathan Collins, hingga Ruben Neves.
Tak menutup kemungkinan pula, Hubner akan menjadi pemain Indonesia pertama di Premier League, jika Steve Davis mau memberinya kesempatan.
Hubner tak akan terganjal peringkat Indonesia yang di luar 150 besar FIFA, mengingat ia akan dihitung sebagai pemain homegrown.
Peluang Hubner akan sangat besar selama Steve Davis masih dipertahankan sebagai pelatih utama Wolves, yang berarti hingga jeda Piala Dunia.
Tentu saja, Hubner harus beredar di sesi latihan Wolves untuk memecahkan rekor itu, yang berarti ia tak perlu mengikuti TC timnas Indonesia U-20 di Turki.
Apabila Wolves akhirnya menunjuk pelatih baru, Hubner harus "mengulang dari awal" untuk mengesankan sosok anyar tersebut.
Sebagai catatan, Jordi Amat pernah bermain di Premier League bersama Swansea City, tetapi saat itu ia masih berkewarganegaraan Spanyol.