Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Yang kedua adalah mengajukan diselenggarakannya RUPS LB PT Liga Indonesia Baru, untuk membahas kepastian Liga."
Pernyataan di atas terbilang sangat tegas, terutama jika dibandingkan pernyataan tiga klub lain yang sudah bersikap.
Perlu dicatat, hanya lima klub tersebut yang sudah menyatakan sikap mengenai KLB PSSI hingga artikel ini ditulis.
Jika melihat statemen Persija Jakarta, klub ibukota itu memang mendukung "transformasi sepak bola Indonesia."
"Kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang saat ini sedang dilakukan," demikian pernyataan bertanda presiden Mohamad Prapanca (24/10/2022).
Official statement PSIS mengenai tragedi Kanjuruhan, Liga 1, dan KLB.#PSIS pic.twitter.com/q51iJfWjhv
— PSIS (@psisfcofficial) October 25, 2022
Hanya, tak disebutkan kata "KLB PSSI" atau "RUPS LB PT LIB" dalam pernyataan sepanjang tiga paragraf itu.
Senada dengan Arema FC, klub yang paling terdampak Tragedi Kanjuruhan itu mengakui telah kehilangan 135 suporter.
Meski begitu lagi-lagi tak terdapat penyebutan "KLB" dan "RUPS", meskipun dua hal itu yang dirasa paling mendesak untuk mentransformasi sepak bola Indonesia.
Lain hal dengan PSIS Semarang, klub asal Jawa Tengah itu justru "mengingatkan" Persis dan Persebaya bahwa KLB memerlukan suara lebih banyak.
Yoyok Sukawi, CEO PSIS yang juga anggota Exco PSSI, mengingatkan dua klub pengaju KLB bahwa diperlukan 50 persen anggota PSSI untuk mewujudkan rencana itu.
"PSSI menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI," ujar Yoyok Sukawi (24/10/2022).
"Namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50% anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili anggota PSSI," jelasnya.
Dengan demikian, tampak diperlukan kesadaran masing-masing klub untuk bersikap tegas mengenai KLB PSSI.
Baca Juga: Punya Prospek Bagus, Pelatih Gillingham FC Ungkap Elkan Baggott Diincar 20 Klub