Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Mochamad Iriawan mengumumkan percepatan digelarnya Kongres Luar Biasa, PSSI akhirnya menyerah setelah lama menjadi "musuh" publik.
PSSI akhirnya memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa, sebagaimana tuntutan publik dan pemerintah pasca Tragedu Kanjuruhan.
Keputusan penting tersebut diambil jajaran pengurus PSSI dalam exco emergency meeting yang digelar Jumat (28/10/2022) malam.
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, dengan nada berat hati mengumumkan Kongres Luar Biasa akan digelar setelah menerima dua surat permintaan KLB dari dua klub.
Sebagai latar belakang, PSSI selama ini berkeras hati tak mau "dihakimi" melalui KLB, yang kemungkinan besar bertujuan mengganti para pengurusnya.
Biarpun TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Mahfud MD telah menyerukan ketum dan anggota Exco untuk mundur, tak ada yang mematuhi seruan itu.
Demikian pula, desakan publik yang meminta Mochamad Iriawan untuk mundur sejak Tragedi Kanjuruhan tak pernah didengar.
PSSI baru "menyerah" setelah melihat pergerakan dua klub, Persis Solo dan Persebaya Surabaya, yang mengirim surat tuntutan pada pekan lalu.
Digawangi Kaesang Pangarep (yang merupakan putra Presiden Joko Widodo) dan Azrul Ananda, dua klub itu sanggup meluluhkan PSSI.
Dalam pernyataan di kanal Youtube PSSI, Iwan Bule menyatakan lembaganya akan mengirim surat pemberitahuan KLB kepada FIFA pada Senin (31/10/2022).
"Exco PSSI memutuskan mempercepat Kongres Luar Biasa Pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim dua anggotanya," ujar Iwan Bule didampingi seluruh anggota Exco.
"Dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh voter."
"Tahapan Kongres Luar Biasa akankami mulai dengan berkirim surat kepada FIFA berisi pemberitahuan mengenai kongres."
"Surat pemberitahuan kepada FIFA akan kami sebarluaskan kepada rekan-rekan media pada hari Senin, 31 Oktober 2022."
Dengan pengumuman di atas, PSSI berharap pemerintah dapat menyetujui perizinan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, yang saat ini mandek.
Salah satu hasil rekomendasi TGIPF memang berbunyi PSSI tak akan mendapat izin apabila tak menggelar KLB.
"Kami berharap keputusan ini dapat menjadi pertimbangan bagi para pemangku kepentingan, kiranya dapat membantu diputarnya kembali kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3."