Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong menyesal tak bisa memberi menit main kepada seluruh pemain timnas Indonesia U-20, hanya pemain terbaik yang akan diberi kesempatan.
Shin Tae-yong sudah memiliki gambaran skuat terbaik timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023, jika melihat pilihan starter di Turki.
Timnas Indonesia U-20 sejauh ini melakoni dua pertandingan di Turki, yaitu melawan Cakallikli Spor (menang 2-1) dan timnas Turki U-19 (kalah 1-2).
Dalam dua pertandingan tersebut, terlihat Shin Tae-yong tak melakukan rotasi, dan hanya mengandalkan pemain yang selama ini menjadi pilihan utama.
Baca Juga: Kepada Media Inggris, Elkan Baggott Ungkap Rencana Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Dalam laga kedua melawan Turki (26/10/2022), Shin Tae-yong terlihat menurunkan skuat utama yang sebelumnya menaklukkan Kualifikasi Piala Asia 2023.
Posisi tiga bek tengah diisi Muhammad Ferarri, Robi Darwis, dan Dimas Juliono, trio yang sama dengan yang tampil di lini pertahanan saat mengalahkan Vietnam.
Dalam susunan starter yang dimainkan Shin Tae-yong di laga itu, praktis hanya terdapat dua pemain yang tergolong muka baru, yaitu kiper Aditya Arya dan Dony Tri Pamungkas.
Aditya Arya tampil di laga itu hanya karena kiper utama Cahya Supriyadi baru tiba di Turki akibat menjalani pemulihan cedera kepala.
Dony Tri Pamungkas pun sedang menjadi eksperimen Shin Tae-yong di sektor bek kiri, di mana ia sempat mencoba Mikael Tata, Edgard Amping, hingga Frengky Missa.
Susunan sebelas starter yang tak jauh berbeda diprediksi akan tampil pada laga berikutnya melawan Moldova, Selasa (1/10/2022).
Untuk itu, Shin Tae-yong merasa menyesal karena tak bisa memberi kesempatan pada pemain pelapis.
"Memang para pemain pada bekerja keras semuanya," ucap Shin Tae-yong di kanal Youtube PSSI (29/10/2022).
"Tetapi ada sedikit disayangkan masalah kesempatan, gak bisa semua pemain diberikan kesempatan rata," tuturnya.
Kondisi itu bisa disebabkan jomplangnya kualitas pemain utama dan pelapis.
Dalam daftar gemuk berisi 34 pemain yang dibawa ke Turki, kemungkinan cuma sepertiga yang pernah dan pantas bermain di level tertinggi.
Sebagai contoh, kiper Cahya Supriadi merupakan kiper nomor dua Persija Jakarta setelah Andritany Ardhiyasa.
Sedangkan para pelapisnya, seperti Aditya Arya atau Erlangga Setyo, belum pernah menembus tim utama di klub masing-masing.
Contoh lain, Marselino Ferdinan sudah menjadi pemain fenomenal di Liga 1 bersama Persebaya Surabaya sejak musim lalu.
Sementara itu para pesaing di lini tengah seperti Frezy Al Hudaifi dan Razzaa Fachrezi belum mengecap penampilan di tim senior klubnya.
Untuk itu, wajar jika Shin Tae-yong memarkir para pemain itu, sembari menanti kedatangan pemain naturalisasi.
Di atas kertas, Justin Hubner dan Ivar Jenner memiliki kualitas lebih baik dibanding para pemain pelapis yang tak pernah dipercaya Shin Tae-yong itu.
Baca Juga: Mau KLB Tapi Ogah Mundur, Anggota TGIPF Minta Publik Waspadai Gerak-gerik Iwan Bule Cs