Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam posisi itu, Kakang Rudianto yang biasanya tampil bagus di posisi bek kanan mengalami gegar taktik, dan kerap berada dalam posisi tubuh keliru saat menerima bola.
Jika tak ada percobaan itu, Muhammad Ferarri akan mengisi posisi itu, dan terbukti mampu tampil baik di timnas U-20 maupun di Persija Jakarta.
Shin Tae-yong menyadari kesalahannya dan memasukkan Dimas Juliono, bek tengah kidal untuk menggantikan Kakang.
Kini, Ferarri bisa kembali ke posisi terbaiknya di tengah-kanan, dan Dimas Juliono menjadi opsi natural untuk mengisi tengah-kiri.
Percobaan di atas dilakukan Shin Tae-yong kemungkinan untuk mencoba tak memakai Dimas Juliono, yang belum pernah tampil di level senior di klub.
Dimas Juliono pada akhirnya mampu menjawab keraguan Shin Tae-yong dengan menghadirkan distribusi bola lebih natural di area kiri, demikian pula Ferarri di area kanan.
Problem di atas tak akan terjadi andai Shin Tae-yong memiliki opsi Justin Hubner sedari awal.
Justin Hubner bertipikal sama seperti Dimas Juliono, yaitu bek tengah kidal yang bisa bermain di posisi LCB dalam skema Shin Tae-yong.
Mengingat Justin Hubner merupakan didikan sepak bola Belanda dan kini bermain di Wolverhampton Wanderers, jelas ia akan menjadi opsi lebih baik dibanding Dimas Juliono.
Dengan demikian, PSSI dan pemerintah Indonesia perlu bersinergi untuk menambal kekurangan Garuda Muda di lini belakang, yaitu di posisi bek tengah-kiri.
Baca Juga: Cerita di Balik Fun Football PSSI dan FIFA, Iwan Bule: Gianni Infantino Sempat Marah