Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Striker Bali United, Ilija Spasojevic, membongkar rahasia bisa menjadi striker tersubur di Liga 1 meskipun sudah tidak lagi dipanggil timnas Indonesia.
Di era kepelatihan Shin Tae-yong, timnas Indonesia memang sudah tidak mengandalkan striker target man.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menginginkan sosok striker petarung yang mau membantu pertahanan.
Hal tersebut tampak dalam pemanggilan pemain lokal seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, hingga Muhammad Rafli.
"Memang sebelumnya beberapa kali dia (Ilija Spasojevic) pernah dipanggil untuk TC," kata Shin Tae-yong pada Jumat (2/10/2021).
"Saat ini performa dia di Liga 1 baik, sampai saat ini dia menjadi pemuncak daftar top scorer."
"Tetapi pergerakan yang diinginkan saya dengan gaya permainan Spaso itu berbeda," jelas Shin Tae-yong.
"Dan sudah berumur dan saya juga mengakui kemampuan Spaso," imbuhnya.
Tak heran jika pemain seperti Ilija Spasojevic sudah tercoret dari skuad timnas Indonesia.
Padahal secara statistik, Spaso masih menjadi salah satu penyerang tersubur di Liga 1.
Musim ini, Spaso bahkan menjadi striker asal Indonesia paling gacor dengan torehan tujuh gol bersama Bali United.
Ia mengungguli nama-nama yang dipanggil Shin Tae-yong seperti Dimas Drajad (5 gol), Ramadhan Sananta (3 gol), dan Muhammad Rafli (nihil gol).
Baca Juga: Persis Solo Coba 'Copy-Paste' Sukses Johor Darul Takzim, Dua Orang Dibajak dari Jawara Malaysia
Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Spaso juga selalu menjadi pilihan utama pelatih Bali United Stefano Cugurra.
Bomber naturalisasi Indonesia itu membukukan 800 menit bermain dari 11 laga bersama Serdadu Tridatu di Liga 1 2022/2023.
Dilansir dari laman resmi Bali United, Spaso baru-baru ini membeberkan rahasia tetap ganas di usia senja seorang pesepakbola.
Menurutnya, ada tiga faktor yang membuatnya tetap produktif di Liga 1.
Baca Juga: Terganjal Masalah Visa, Timnas U-20 Indonesia Batal Uji Coba Lawan Jepang
Yang pertama terkait insting dalam dirinya sebagai seorang penyerang utama.
"Saya pikir banyak gol saya lahir dari insting sebagai striker," kata Spaso.
"Kalau saya kembali melihat video gol itu, saya tidak ingat apa yang terjadi di kepala saya waktu itu."
"Jadi itu insting dari dalam diri saya."
Selain itu, Spaso juga menyinggung terkait teknik dan power yang mesti dimiliki oleh goal gater.
"Namun tentu juga harus memiliki teknik dan juga power supaya bisa mencetak banyak gol," ujarnya menambahkan.
Seakan menjawab pernyataan Shin Tae-yong, Spaso menilai usia tak begitu mempengaruhi intuisi pemain di lapangan.
"Puji Tuhan, saya semakin tua performa saya semakin meningkat dan saya sangat senang," ucap Spaso.
"Namun saya percaya usia hanyalah angka, banyak orang Indonesia berpikir kalau mau mendapat hasil yang baik harus fokus kepada pemain muda, tentu saya suka pemain muda," pungkasnya.