Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di AS Trencin, Witan memang belum menjadi pemain reguler, dan lagi-lagi belum menemukan posisi permanen ketika bermain.
Meski begitu, pelatih Marian Zimen tampak melihat sesuatu dalam diri Witan, sehingga ia mencoba satu posisi yang tak terpikirkan untuk sang pemain.
Witan pernah dijajal dalam posisi penyerang tengah pada laga kontra Zlate Moravce, dengan hasil cenderung kurang memuaskan.
Witan tak terlibat dalam banyak permainan, kemungkinan karena terpaku dengan tugas-tugas pure nine meskipun ia diminta menjadi false nine.
Dengan skillset yang dimiliki Witan, ia lebih cocok berperan sebagai false nine seperti Lionel Messi atau Roberto Firmino ketimbang pure nine seperti Olivier Giroud.
Minimnya menit main Witan setelah laga tersebut menjustifikasi bahwa ia harus banyak belajar di posisi barunya, atau ia memang harus kembali ke posisi lama.
Nyatanya semua anggapan itu harus segera direvisi, mengingat Witan baru saja mencetak gol perdana untuk AS Trencin.
Dalam laga kontra Liptovsky Mikulas, Witan dimasukkan pada menit ke-68 dan terlihat beroperasi sebagai winger kanan.
Baca Juga: Jelang Lanjutan Liga 1, Manajemen Arema FC Belum Tentukan Kandang Baru
Namun pada menit ke-83, ia merangsek menuju posisi striker dan mencetak gol dalam posisi striker dan dengan finishing striker tulen.
Itu bisa menjadi pertanda bahwa Witan sudah siap mengemban peran sebagai striker dengan tipe false nine di AS Trencin.
Bila sudah demikian, Shin Tae-yong tinggal mengaplikasikan atribut terbaru Witan tersebut di timnas Indonesia, meskipun sang pelatih dikenal selalu memasang satu striker murni.
Percobaan Witan sebagai false nine di timnas Indonesia dapat dilihat di Piala AFF 2022, jika Shin Tae-yong benar mau menjajalnya.
Baca Juga: Deadline Piala AFF 2022 Sebentar Lagi, Timnas Indonesia Bersiap Tanpa Jordi Amat & Sandy Walsh?