Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - FIFA meminta PSSI untuk lebih cepat menggelar Kongres Luar Biasa, rezim Mochamad Iriawan dipastikan berakhir di tanggal yang ditentukan FIFA.
FIFA memberi balasan surat yang disambut baik publik sepak bola Indonesia, tetapi bisa jadi kabar buruk bagi pejabat petahana PSSI.
Sebelumnya, PSSI mengirim surat kepada FIFA yang berisi pemberitahuan akan menggelar Kongres Luar Biasa.
Keputusan Kongres Luar Biasa tersebut muncul sesudah PSSI dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Drawing Carabao Cup - Gillingham Hadapi Wolverhampton, Elkan Baggott Jumpa Musuh Lama Evan Dimas
Lantas pada Kamis (10/11/2022), FIFA membalas surat PSSI dengan permintaan tanggal yang lebih cepat.
Semula, PSSI berencana menggelar Kongres Biasa pada 7 Januari, lalu Kongres Luar Biasa pada 18 Maret.
Setelah turun surat dari FIFA, tanggal KLB untuk mengganti ketua umum PSSI berubah menjadi 16 Februari 2023.
"Kami telah menerima surat dari FIFA terkait pelaksanaan kongres," tutur sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi (11/11/2022).
Baca Juga: TC Timnas U-20 Indonsia - Jelang Turnamen di Spanyol, Shin Tae-yong Kedatangan 2 Amunisi Baru
"Ada perubahan melalui surat dari FIFA dan kami akan mengikuti arahan dari FIFA," sambungnya.
Dengan demikian, dapat dipastikan seluruh pengurus petahana PSSI harus meninggalkan jabatannya pada 16 Februari 2023.
Sejauh ini, baik ketum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, hingga seluruh anggota Exco masih bertahan di jabatannya.
Padahal, TGIPF yang mengusut Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan seluruh pengurus PSSI untuk mengundurkan diri.
Dampak dari masih bertahannya Iwan Bule cs adalah pemerintah belum mengeluarkan izin untuk menggulirkan Liga 1.
Sesuai rekomendasi TGIPF, pemerintah hanya akan mengizinkan Liga 1 apabila telah terjadi perubahan signifikan di tubuh PSSI.
"Dengan ini kami segera mengirimkan surat kepada seluruh voters PSSI terkait perubahan tanggal kongres sesuai jawaban dari FIFA," pungkas Yunus.
Meski begitu harus dicatat bahwa Iwan Bule dan konco-konconya dapat bertahan di posisi masing-masing, apabila mereka mencalonkan diri lagi.
Dampak tak langsung dari Tragedi Kanjuruhan, timnas Indonesia jadi terkatung-katung dalam mempersiapkan diri menuju Piala AFF 2022.
Para pemain timnas senior tak mempunyai kompetisi untuk menempa diri, sedangkan Shin Tae-yong juga sedang berada di Turki.