Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mendorong adanya penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 2022/2023.
PSM Makassar saat ini menjadi salah satu tim yang bersaing di papan atas Liga 1 2022/2023.
Tim berjuluk Juku Eja itu menempati peringkat ketiga klasemen dengan torehan 22 poin.
Hanya terpaut satu poin dengan pemuncak klasemen, PSM diuntungkan karena memiliki satu laga tunda melawan Persib Bandung.
Di samping itu, PSM juga menjadi satu-satunya kontestan yang belum terkalahkan hingga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.
Tak heran jika tim kebanggaan Kota Makassar itu digadang-gadang menjadi juara Liga 1 musim ini.
Namun begitu, pelatih PSM Bernardo Tavares tak ingin harapan tersebut menjadi tekanan bagi anak asuhnya.
"Jangan memberikan pressure lebih kepada pemain-pemain ini," kata Bernardo dikutip dari Tribum Timur.
"Pressure yang harus kita berikan adalah pressure untuk bekerja keras di pertandingan," imbuhnya.
Bernardo menegaskan timnya akan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.
"Paling tidak kalau pada akhirnya satu pertandingan nanti kita mempunyai peluang juara, kita tentu tidak akan bilang tidak."
"Kita berusaha percaya diri untuk itu. Cuma mulai dari sekarang, jangan berikan beban kepada mereka," tegas Bernardo Tavares.
Pelatih asal Portugal itu masih mengharapkan kelanjutan kompetisi yang terhenti akibat tragedi meninggalnya 135 korban di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Saat ini PSSI dan PT LIB tengah berupaya menggulirkan kembali kompetisi sebelum gelaran Piala AFF 2022 dimulai.
Bernardo juga mendorong PSSI untuk memikirkan kembali penggunaan VAR di Liga 1 2022/2023.
"Saat ini para petinggi federasi (PSSI) sedang mengadakan banyak pertemuan untuk kelanjutan liga dan lainnya."
"Mungkin untuk kebaikan sepak bola Indonesia, pada saat liga dijalankan, mereka (PSSI) harus serius membicarakan tentang VAR," kata Bernardo Tavares.
Menurutnya, kehadiran VAR membuat pelatih-pelatih berani menambah taktik permainan di area pertahanan.
"Paling tidak, kalau ide itu akan dijalankan nanti, terutama bagi saya sebagai pelatih di Indonesia akan berani memainkan garis pertahanan sangat tinggi," tutur Bernardo.
Akan tetapi, keinginan Tavares tampaknya sulit untuk terwujud pada musim ini.
Pasalnya, PSSI telah menekankan bahwa penggunaan VAR membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sebagai gantinya, PSSI telah menunjuk wasit tambahan untuk berdiri di garis pertahanan sejajar mistar gawang.