Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Thomas Doll sekali lagi mengamuk akibat kebijakan TC jangka panjang timnas Indonesia, Muhammad Ferarri dkk tak pernah berlatih di klub.
Thomas Doll tampak tidak terkesan dengan kebijakan PSSI yang menggelar pemusatan latihan jangka panjang di timnas Indonesia.
Persija Jakarta melepas total sembilan pemain untuk TC timnas Indonesia U-20 di Turki-Spanyol yang digelar selama dua bulan.
Para pemain itu baru menginjakkan kaki di Indonesia, Persija Jakarta sudah harus melepas tiga pemainnya untuk TC timnas senior.
Baca Juga: Habis di Sabah FC Tak Lanjut ke Austria, Saddil Ramdani Malah Putar Balik ke Klub Indonesia?
Thomas Doll yang berasal dari negara dengan penjadwalan lebih rapi naik pitam dengan kondisi tersebut.
"Mereka (PSSI) harus menjelaskan hal ini kepada saya," tuntut Doll dikutip dari BolaSport.com (26/11/2022).
"Mereka mengambil pemain saya lalu pergi saja, dan itu dianggap normal, itu membuat saya marah," seru pelatih asal Jerman itu.
Doll mencontohkan Muhammad Ferarri yang begitu bertalenta hingga Shin Tae-yong memanggilnya ke timnas U-20 dan timnas senior.
Ferarri terpaksa melewatkan masa pramusim Liga 1 musim ini karena menghabiskan waktu bersama timnas di Piala AFF U-19 2022.
Lantas dalam kurun Oktober-November ini, Ferarri juga kembali pergi dari klub untuk mengikuti TC timnas U-20 di Turki dan Spanyol.
Ferarri baru pulang ke Indonesia pada Jumat (25/11/2022) malam, tetapi ia harus pergi lagi demi Merah Putih.
Bek berusia 19 tahun itu masuk dalam daftar panggil Shin Tae-yong untuk Piala AFF 2022, bersama dua pemain senior Persija, Hansamu Yama dan Syahrian Abimanyu.
"Ferarri saat ini dua bulan di Turki dan ke mana-mana bersama U-20, dan saat ini dia kembali lagi dengan timnas senior, dua atau tiga minggu," keluh Doll.
"Mereka selalu bersama dengan timnas, mereka selalu ke mana saja, tapi tidak di sini."
"Bagaimana mungkin mereka baru kembali kemudian harus bergabung lagi dalam timnas dan Persija membayar mereka (pemain)," jerit Doll.
Di Eropa, hampir tak dikenal TC jangka panjang, karena jadwal liga disesuaikan dengan jeda internasional.
Satu jeda internasional yang biasanya diisi laga FIFA Matchday selama dua minggu biasa dipakai untuk mengumpulkan timnas seluruh kelompok umur.
Di Indonesia, hal itu tak terjadi karena tak ada kompetisi rutin di kelompok umur, sehingga pelatih lebih suka menggembleng dengan TC berdurasi panjang.
Hal itu diperparah dengan Shin Tae-yong yang memegang tiga timnas sekaligus, sehingga menyulitkan sinkronisasi jadwal berlatih timnas Indonesia.