Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Tiga pelatih Liga 1 mengkritik TC lama timnas Indonesia, tak ada yang seberani Johor Darul Takzim dengan menolak melepas pemain.
Johor Darul Takzim bisa menjadi contoh bagi klub Indonesia untuk melindungi pemain dari ancaman beban berlebih di tim nasional.
Johor Darul Takzim seharusnya melepas 13 pemain ke timnas Malaysia untuk Piala AFF 2022, tetapi hanya dua pemain yang berangkat.
11 pemain Johor Darul Takzim disebutkan mengundurkan diri, tetapi ada indikasi intervensi pihak klub agar para pemain itu lebih baik berlibur.
Baca Juga: Efek Liga 1 Mandek, Fisik Pemain Timnas Indonesia Jeblok Jelang Piala AFF 2022
Indikasi tersebut dapat ditarik dari pernyataan pemilik JDT, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim (TMJ), yang menyerang kebijakan AFF, FAM, dan Kim Pan-gon.
TMJ menganggap Piala AFF sebagai turnamen di luar kalender FIFA yang menambah beban kerja pemain, sehingga membahayakan kondisi fisik.
"Mereka memberikan segalanya, tapi pemain juga manusia yang bekerja, berlatih, bermain sejak Januari, apa manusia bekerja tanpa hari libur?" tulis TMJ di Instagram (30/12/2022).
"Piala AFF adalah piala yang mengacaukan jadwal pertandingan, misal Januari report game, Piala AFF berakhir tanggal 15 Januari, mau liburan kapan?" racaunya.
Baca Juga: Ketimbang Pasang Spasojevic di Piala AFF, Lebih Logis Percayai Witan Sulaeman Jadi False 9?
Sebelum TMJ menyatakan demikian, Chanathip Songkrasin sudah mengambil langkah mundur dari timnas Thailand di Piala AFF tahun ini untuk alasan serupa.
Di Indonesia, kekhawatiran serupa diutarakan oleh para pelatih Eropa di Liga 1.
Tak kurang dari Thomas Doll (Persija Jakarta), Luis Milla (Persib Bandung), dan Bernardo Tavares (PSM Makassar) tak berhenti mengkritik PSSI.
Timnas Indonesia di tangan Shin Tae-yong juga dikenal dengan metode latihan jangka panjang.
Training camp berdurasi lama itu juga termasuk TC saat ini yang digelar satu bulan sebelum kick off Piala AFF.
Itu belum menghitung pemusatan latihan timnas Indonesia U-20 yang dihelat selama dua bulan di Turki dan Spanyol.
Dengan durasi demikian, tiga pemain timnas U-20 yang dipanggil timnas senior menghabiskan waktu 3,5 bulan di tim nasional!
"Sesuatu hal baru yang saya lihat sepanjang hidup saya bahwa pemain klub dipanggil berbulan-bulan untuk mengikuti agenda TC atau apa di timnas Indonesia," keluh Bernardo Tavares.
"Sepak bola mana pun, di tempat saya sebelumnya, tidak ada seperti ini," sesalnya.
Sejauh ini, protes Thomas Doll, Luis Milla, dan Bernardo Tavares hanya bertepuk sebelah tangan.
PSSI tak meminta Shin Tae-yong mempersingkat masa latihan, dan pihak klub tak berani menahan pemain untuk tidak pergi.
Jika klub berkehendak, mereka bisa mengikuti langkah Johor Darul Takzim, mengingat pihak klub dilindungi regulasi FIFA.
Baca Juga: Tanpa Duo Liga Jepang, Mano Polking Resmi Rilis Daftar 24 Pemain Thailand untuk Piala AFF 2022