Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Piala AFF 2022 tidak berlangsung ada kalender FIFA," tutur pelatih Mano Polking (3/12/2022).
"Oleh karena itu, kami memahami dan menghormati keputusan yang dibuat karena itu adalah keputusan klub," jelasnya.
Timnas Malaysia pun demikian, walau skuat seadanya tim asuhan Kim Pan-gon lebih karena kebijakan Johor Darul Takzim.
11 pemain Johor Darul Takzim memilih menarik diri untuk berlibur akhir musim, ketimbang bermain di Piala AFF yang menggerus tenaga untuk musim depan.
"Mereka memberikan segalanya, tapi pemain juga manusia yang bekerja, berlatih, bermain sejak Januari, apa manusia bekerja tanpa hari libur?" tulis TMJ di Instagram (30/12/2022).
"Piala AFF adalah piala yang mengacaukan jadwal pertandingan, misal Januari report game, Piala AFF berakhir tanggal 15 Januari, mau liburan kapan?" racaunya.
Di antara semifinalis musim lalu, paling hanya timnas Singapura dan Vietnam yang masih mengerahkan kekuatan penuh untuk Piala AFF 2022.
Adapun di timnas Indonesia, kekuatan penuh dari Liga 1 pun belum cukup, lantaran Shin Tae-yong bersikeras memanggil pemain Eropa.
Baca Juga: Masa Depan Mengambang, Saddil Ramdani 'Lupa' Masalah Klub Gara-gara Kelelahan di Timnas Indonesia
Dalam dunia ideal, Sandy Walsh dan Elkan Baggott dibiarkan bermain di klub untuk kemudian dipanggil pada FIFA Matchday atau turnamen lebih bergengsi.
Nyatanya, Shin Tae-yong mendatangi Ipswich Town untuk melobi pelepasan Elkan Baggott, juga ke KV Mechelen untuk seorang Sandy Walsh.
Jordi Amat pun memilih bermain di Piala AFF 2022 ketimbang menikmati libur akhir musim seperti rekan setimnya di JDT.
Bahkan para pemain seperti Saddil Ramdani, Asnawi Mangkualam, dan Pratama Arhan yang seharusnya libur pun rela berkeringat lagi.
Tak ada yang salah dengan obsesi Piala AFF ini, tetapi PSSI sebaiknya segera mengincar level lebih tinggi.
Baca Juga: Piala AFF Bukan Lagi Turnamen Bergengsi, Timnas Malaysia & Thailand Kirim Tim Seadanya