Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Widodo C Putro menjelaskan mengapa klub Liga 1 kesulitan mengatasi bola mati Bali United, timnas Indonesia menjadi korban di level internasional.
Bhayangkara FC menjadi korban terbaru Bali United dalam melepaskan misil berupa bola mati yang ditanduk pemain jangkung.
Bhayangkara FC baru saja dilumat Bali United dengan skor 0-3 pada pekan ke-13 Liga 1 2022/23, Kamis (9/12/2022) malam.
Pada laga semalam, dua gol pertama Bali United diciptakan melalui umpan silang/bola mati yang dilepas ke Willian Pacheco.
Sundulan pertama Willian Pacheco berbuah gol bunuh diri M Hargianto, dan sundulan kedua menghujam telak ke gawang Awan Setho.
Privat Mbarga kemudian melengkapi kemenangan Bali United dengan tendangan spektakuler dari luar kotak penalti.
Gol Bali United melalui Willian Pacheco di atas merupakan template andalan Stefano Cugurra di klub asal Pulau Dewata itu.
BolaNas.com mencatat tujuh gol pertama Serdadu Tridati di Liga 1 musim ini seluruhnya berasal dari bola mati atau umpan silang.
Baca Juga: Shin Tae-yong Dapat Dukungan, Pelatih Bali United Nyatakan Tak Sependapat dengan Thomas Doll
Catatan lainnya, Bali United kedapatan melepaskan empat umpan silang dalam 35 detik tanpa membuahkan hasil pada laga kontra Arema FC (14/8/2022).
BolaNas.com kemudian menanyai Widodo C Putro mengenai penyebab Bhayangkara FC dan klub lainnya sulit mengantisipasi bola mati.
"Kalau kita melihat man to man-nya memang postur kalah," ujar Widodo (8/12/2022).
Widodo merujuk pada postur Willian Pacheco yang tak bisa ditandingi bek Bhayangkara FC, baik Anderson Salles maupun Aji Soko.
Selain itu, Ilija Spasojevic juga kerap dijadikan target umpan silang, yang semalam tak bermain karena dipanggil timnas Indonesia.
Tak cuma masalah postur, Widodo kemudian menyoroti taktikal bertahan bola mati yang gagal dijalankan anak asuhnya.
"Di situ ada taktikal sebetulnya, meskipun posturnya dua meter, kalau dia diganggu dalam duel, dia tidak akan punya keseimbangan," urai Widodo.
"Tadi saya kira mereka tidak ada yang menganggu, tugas satu per satu, siapa yang tugas (jaga) Pacheco, siapa yang ini, sudah kami (berikan)."
"Jadi mungkin (kurang) konsentrasi ... bagiamana caranya mereka tidak punya set piece, tidak punya corner," jelasnya lagi.
Problem laten di Liga 1 tersebut kemudian menular di Liga 1, dengan timnas Indonesia rutin menjadi bulan-bulanan dalam duel udara.
Timnas Indonesia U-20 dalam lawatan terbaru ke Eropa kebobolan beruntun dari bola udara saat melawan Al Adalah, Moldova, dan Baerum SK.
Dalam penjelasan Widodo di atas, problem itu disebabkan postur tak memadai sekaligus minimnya kompetensi defending set piece.