Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Taufik Hidayat menjadi kambing hitam terbesar ketika tinggal berhadapan dengan Ernando Ari dan sepakannya bisa ditepis sang kiper belia.
Dengan kegagalan sederet peluang itu, Persebaya bisa mencium bau darah dan memanfaatkan kelelahan lawan untuk menciptakan gol penyeimbang.
Usai laga, pelatih Persija Thomas Doll menyoroti timnya yang gagal mengkonversi penalti dan menyelesaikan banyak peluang.
"Saya pikir kita bisa melihat perbedaan dari Persija dari aspek mental dan organisasi, pada babak pertama kita memainkan organisasi yang bagus tapi gagal dalam penalti," ujar Doll menyinggung Hanno.
"Kita memiliki peluang untuk mencetak gol cepat, babak kedua kita bisa mencetak gol lewat Alfriyanto Nico dan masalahnya adalah tim tidak bisa menyelesaikan permainan," jelasnya.
Doll mengungkap gol lawan pada menit akhir kerap menjadi penyebab Persija gagal memenangi pertandingan pada musim ini.
Ke depan, Doll meminta pemainnya untuk bersikap kejam dengan mencetak gol seefisien mungkin untuk membunuh pertandingan.
"Jadi kita bisa melihat dari hasilnya, banyak pertandingan sebelumnya kita punya skor 1-0 dan 2-1 karena kita tidak bisa menyelesaikan pertandingan (dengan kemenangan)," ucap Doll.
"Jika kita bisa mencetak 2-0 kita sudah dekat dengan kemenangan ... rasanya seperti kekalahan, tidak mencetak gol dan pada menit-menit akhir kita tidak cerdik," pungkasnya.
Persija masih memiliki dua pertandingan sisa di putaran pertama Liga 1, yaitu melawan Dewa United dan PSS Sleman.