Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala AFF adalah turnamen internasional yang digelar di luar kalender FIFA, sehingga bakal bentrok dengan agenda klub.
Elkan terancam kehilangan tempatnya di Gillingham, juga bakal melewatkan berjumpa klub Premier League, jika mengikuti obsesi Indonesia akan Piala AFF.
"Yang mana itu adalah hal terpenting bagi Elkan, dan juga hal penting bagi negaranya karena mereka ingin Elkan Baggott sukses," jelasnya.
Pandangan McKenna tersebut seharusnya juga berlaku untuk pemain muda Indonesia yang dibawa Shin Tae-yong ke timnas senior.
Saat ini terdapat tiga pemain U-20 yang lama menghilang dari klub gara-gara selalu dikempit Shin Tae-yong, yaitu Marselino Ferdinan, Muhammad Ferarri, dan Dzaky Asraf.
Tiga pemain itu kehilangan atmosfer kompetitif Liga 1 bersama Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persis Solo.
Padahal, pemain muda seharusnya melahap sebanyak mungkin laga kompetitif, bukan pertandingan uji coba nirmakna.
Marselino, Ferarri, dan Dzaky pun bisa dibilang tertinggal dibanding rekan sebayanya yang pulang ke klub setelah pulang dari TC Eropa selama dua bulan.
Pemain muda seperti Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka, Ricky Pratama, Alfriyanto Nico, Zanadin Fariz, hingga Arkhan Fikri memanfaatkan dengan baik kesempatan di Liga 1.
Marselino-Ferarri-Dzaky melewatkan sisa putaran pertama Liga 1 dengan cuma berlatih di Bali, di mana timnas senior bahkan tak menjalani satu pun laga uji coba.
Belum lagi jika menghitung tiga pemain itu diprediksi tak bisa menembus jajaran starter di Piala AFF 2022.
Jadi, alih-alih memaksakan pemain U-20 terus-terusan bergumul di timnas, PSSI dan Shin Tae-yong perlu membuka opsi mengembalikan mereka ke klub.
Seperti kata Kieran McKenna, timnas Indonesia bakal kecipratan jika Elkan Baggott dan para pemain muda lainnya sukses di level klub.