Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Elkan Baggott & Sandy Walsh Terpaksa Dicoret, Pelajaran dari Eropa Bahwa Piala AFF Tak Berharga di Level Internasional

By Najmul Ula, Selasa, 20 Desember 2022 | 10:51 WIB
Sandy Walsh saat berlatih bersama Timnas Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung sebelum laga lawan Bangladesh

BOLANAS.COM - Elkan Baggott dan Sandy Walsh terpaksa dicoret karena tak dilepas klub, lobi Shin Tae-yong gagal karena Piala AFF cuma turnamen antah berantah.

PSSI dan timnas Indonesia mendapat kabar buruk dari Eropa bahwa Elkan Baggott dan Sandy Walsh tak bisa berpartisipasi di Piala AFF 2022.

Elkan Baggott dan Sandy Walsh sejatinya masuk dalam rencana Shin Tae-yong dalam misi merebut trofi perdana Piala AFF.

Sayang, pada menit terakhir Shin Tae-yong terpaksa mengeluarkan Elkan Baggott dan Sandy Walsh dari daftar karena dua pemain itu bermain di Eropa.

Baca Juga: Lobi Shin Tae-yong Gagal, PSSI Beberkan Alasan Sandy Walsh dan Elkan Baggott Dicoret dari Timnas Indonesia

Elkan Baggott saat ini dipinjamkan Ipswich Town ke Gillingham, di mana Liga Inggris justru sedang sibuk-sibuknya di masa Natal dan Tahun Baru.

Setali tiga uang, Sandy Walsh bermain untuk KV Mechelen di Liga Belgia yang juga bergulir di masa Nataru setelah libur Piala Dunia.

Dampaknya, Gillingham dan KV Mechelen mempunyai hak untuk menahan Elkan serta Sandy untuk tak berangkat ke Asia Tenggara.

"Iya betul tak dapat izin (alasan Elkan & Sandy dicoret)," ungkap dirtek PSSI Indra Sjafri (19/12/2022).

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diwarnai Kartu Merah, Bali United Takluk di Tangan PSS Sleman

"Iya benar (ada surat) dari klub tak diberi izin (berangkat ke Piala AFF 2022)," sambungnya.

Baik Gillingham dan KV Mechelen mempunyai alasan kuat untuk menolak keinginan timnas Indonesia yang terobsesi akan Piala AFF.

Pertama, Piala AFF 2022 digelar di luar kalender FIFA, sehingga bertubrukan dengan agenda klub di level setinggi Eropa.

Jika agenda klub dan timnas bertabrakan, klub Eropa bisa berargumen bahwa regulasi berpihak pada klub untuk tak melepas pemain.

Toh, Gillingham dan KV Mechelen pasti akan melepas pemain jika timnas Indonesia memanggil di FIFA Matchday atau turnamen besar.

Kedua, Piala AFF 2022 yang bentrok jadwal dengan agenda Eropa adalah turnamen kecil yang tak bergaung sampai FIFA.

Turnamen antarnegara yang bergulir di tengah klub sejatinya bukan hal asing, seperi Piala Afrika atau Piala Asia 2019.

Namun perlu dicatat bahwa Piala Afrika dan Piala Asia adalah turnamen level kontinental, sehingga FIFA mau menegakkan regulasi kewajiban klub melepas pemain.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Nyali Lawan Perdana Timnas Indonesia Ciut usai Digebuk Malaysia

Hal itu tak terjadi pada Piala AFF, yang cuma berlevel regional.

Jikapun pihak klub menyerahkan pada pemain mengenai keputusan membela klub atau timnas, pendapat Kieran McKenna sang pelatih Ipswich Town bisa didengar.

"Pertimbangannya adalah bahwa dia merupakan pemain muda yang sedang membangun karier di level profesional olahraga ini," jelas McKenna.

"Dan ketika ada turnamen internasional di luar kalender (FIFA), itu bisa menjadi sandungan untuk membangun momentum dalam karier di klub."

"Yang mana itu adalah hal terpenting bagi Elkan (dan pemain lainnya), dan juga hal penting bagi negaranya karena mereka ingin Elkan Baggott sukses," jelasnya.

Pandangan serupa juga mulai diadopsi negara Asia Tenggara lain, seperti Chanathip Songkrasin yang menarik diri atau Johor Darul Takzim yang "memerintahkan" 11 pemain mundur.

Baca Juga: Cuma di Liga 1 Wasit Dikuliti Pelatih, Bernardo Tavares Sampai Bacakan 2 Lembar Blunder Wasit Usai Laga PSM vs PSIS

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P