Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua pemain yang harus menerima rapor buruk itu adalah striker Muhammad Rafli dan winger kanan Egy Maulana Vikri.
Muhammad Rafli terbukti tak mampu menjadi preferensi serangan di hadapan tim yang lebih lemah, dan digantikan Ilija Spasojevic.
Rafli seharusnya memanfaatkan mobilitasnya, tetapi peluang Indonesia justru didapat dari para winger seperti Egy dan Witan Sulaeman.
Sebaliknya, Rafli tak mempunyai postur besar untuk melindungi bola, sehingga diganti Ilija Spasojevic yang memiliki fitur tersebut.
Adapun untuk kasus Egy Maulana Vikri, pemain yang baru saja dibuang Zlate Moravce tersebut menampilkan performa bermuka dua.
Pada satu sisi ia sangat eksplosif, seperti saat mencetak gol yang dianulir offside atau saat mencetak gol sah menyambut umpan Pratama Arhan.
Namun di sisi lain ia tampak kehilangan sentuhan setelah mendekam di bangku cadangan Zlate Moravce nyaris di sepanjang paruh musim ini.
Sentuhan yang hilang itu terlihat jelas saat ia berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan, ketika ia justru terpeleset memalukan.
Baik Rafli maupun Egy harus segera menaikkan level lantaran pemain penggantinya mempunyai kualitas sepadan atau bahkan lebih baik.
Ilija Spasojevic memiliki statistik yang bisa dibanggakan di Liga 1, dan penghalang baginya di Piala AFF kali ini hanyalah masa kebersamaan yang terlalu sebentar di skuat Shin Tae-yong.
Saddil Ramdani juga baru saja menjalani musim terbaik di Sabah FC, sehingga bisa dianggap dalam performa lebih bagus ketimbang Egy.
Keberanian Shin Tae-yong mencadangkan Rafli dan Egy bisa dilihat pada laga berikutnya melawan Brunei, Senin (26/12/2022).