Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lantas pada laga kedua melawan Brunei, semua gol kecuali yang dicetak Syahrian Abimanyu berasal dari kerja keras bek sayap.
Dimulai dari gol Dendy Sulistyawan, gol itu berasal dari umpan silang rendah Asnawi Mangkualam yang dikembalikan Saddil Ramdani.
Berlanjut di gol Egy Maulana Vikri, Edo Febriansyah melepas umpan silang brilian yang tepat mengarah ke kepala pemain bertubuh pendek itu.
Lalu gol pecah telur Ilija Spasojevic, berasal dari gerakan trademark Asnawi yang menusuk di dalam kotak penalti.
Setelah itu, giliran Yakob Sayuri yang menggantikan peran "senior"-nya di PSM Makassar itu dengan dua assist cutback kepada Ramadhan Sananta dan Marc Klok.
Puncak dari skema fullback to fullback itu adalah gol ketujuh yang berasal dari umpan silang Edo Febriansyah kepada Yakob Sayuri.
Dengan semua proses gol identik di atas, Shin Tae-yong tampak jelas menitikberatkan serangan pada bek sayap.
Di posisi bek kanan, Asnawi Mangkualam dan Yakob Sayuri memiliki trait yang sama, yaitu mendribel sejauh mungkin sebelum melepas umpan di saat paling mematikan.
Di posisi bek sayap, Pratama Arhan dan Edo Febriansyah memiliki karakteristik yang berbeda dari rekan di seberangnya, yaitu melepas umpan silang alih-alih mendribel.
Semua tugas tersebut tak akan menjadi masalah jika Shin Tae-yong dapat memastikan bola dapat selalu dialirkan ke sisi sayap.
Masalahnya, timnas Indonesia belum menghadapi dua tim terkuat di Grup A, yaitu Thailand dan Filipina.
Pelatih Mano Polking dari Thailand dan Josep Ferre dari Filipina dapat menyoroti sumber gol serangan Indonesia untuk dapat digunakan di dua laga terakhir Grup A Piala AFF 2022.