Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga kedua melawan Brunei, giliran Hansamu Yama yang gagal menyontek bola ke gawang kosong dengan jarak satu meter.
Laga melawan Thailand, Witan Sulaeman sanggup merebut bola dari kiper Thailand dan berhadapan dengan gawang terbuka selebar tujuh meter.
Sangat disayangkan ia justru mengirim bola ke samping gawang.
Deretan peluang dengan nilai expected goals (Xg) mendekati 1 di atas seharusnya membuat Indonesia menambah perbendaharaan sejumlah empat gol.
Belum lagi menghitung deretan peluang terbuang di laga melawan Filipina, seperti keegoisan Saddil Ramdani atau minim visinya Ricky Kambuaya.
Andai semua peluang di atas menjadi gol, sudah pasti koleksi gol Indonesia lebih baik dari Thailand dan bisa menjadikan Garuda menjadi juara grup.
Namun apa daya kualitas finishing, scanning, dan decision making pemain Indonesia ada di taraf terendah Asia Tenggara, sehingga Shin Tae-yong cuma bisa mangkel.
"Memang pertandingan melawan Filipina ini saya sangat kecewa dan juga semua laga sebelumnya," ucap Shin (2/1/2023).
Baca Juga: Klasemen Piala AFF 2022 - Timnas Indonesia Runner-up, Hampir Pasti Jumpa Vietnam di Semifinal
"Namanya sepak bola harus cetak gol agar dapat hasil yang baik."
"Tapi penampilan baik, tetapi tidak bisa cetak banyak gol saat mendapat peluang, ya saya jadi tersinggung," jelasnya.
Timnas Indonesia kini harus berjumpa tim kuat juara Grup B Piala AFF 2022 di babak semifinal, kemungkinan besar Vietnam.