Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Elkan Baggott kemudian bergabung di babak semifinal untuk menggeser Dewangga.
Kecuali melawan Singapura, Indonesia bermain di belakang bola dalam mayoritas menit main melawan Vietnam dan Thailand (ditambah dua bek sayap menjadi lima bek).
Kondisi itu mengindikasikan Indonesia di Piala AFF tahun lalu masih merasa inferior di hadapan dua negara kuat Asia Tenggara itu.
Kini di Piala AFF 2022, Shin Tae-yong merasa sudah mengenal timnya lebih baik dan melihat Indonesia kapabel untuk bermain lebih berani.
Keputusan terbesar Shin Tae-yong di edisi kali ini adalah meninggalkan tiga bek, dan menggantinya menjadi dua bek (ditambah dua bek sayap, menjadi empat bek).
Salah satu alasan Coach Shin berani memakai empat bek tersebut adalah kehadiran Jordi Amat sejak masa pemusatan latihan.
Jordi Amat seperti gabungan dari dua pemain lokal, mengingat ia bisa melakukan aksi defensif (sapuan, intersep, baca permainan) sekaligus aksi ofensif (dribel, umpan progresif).
Dengan kehadiran Jordi Amat, Shin Tae-yong cukup memainkan satu bek tengah lain, yaitu Fachruddin Aryanto.
Sebagai ganti satu bek tengah yang disingkirkan, kini terdapat dua gelandang pivot, yakni Marc Klok dan Ricky Kambuaya.
Skema empat bek dan dua gelandang pivot itu dipakai Shin Tea-yong dalam laga kontra Thailand di fase grup (berakhir 1-1).
Secara hasil mungkin kurang bagus, tetapi Indonesia bisa membatasi peluang Thailand dan lebih banyak mengancam lewat serangan balik dan pressing tingg.
Melihat permainan menjanjikan di laga kontra Thailand tersebut, makin banyak alasan bagi Shin Tae-yong untuk mempertahankan skema itu di laga melawan Vietnam sore ini.