Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 7 Juni 2021, Vietnam yang di puncak performa di tangan Park Hang-seo menggulung Merah Putih dengan skor 4-0.
Selain jumlah gol yang bersarang di gawang Nadeo Argawinata, Indonesia juga terpuruk secara permainan karena cuma bisa memakai pemain seadanya.
1,5 tahun berselang, Shin Tae-yong melakukan banyak perubahan di timnas Indonesia, dimulai dari pemilihan pemain hingga penentuan taktik.
Pelatih asal Korea Selatan itu kini bisa mengandalkan pemain naturalisasi, serta mengenalkan skema tiga bek untuk membendung tim lebih kuat.
Setelah tahun lalu menjadi runner-up Piala AFF 2020, timnas Indonesia kini bermain lebih ciamik di Piala AFF 2022 guna merebut target juara.
Indikator perkembangan Indonesia bisa dilihat dari dua laga "sesungguhnya" melawan Thailand dan Vietnam.
Dalam dua laga tersebut, Indonesia memang membiarkan lawan menguasai bola lebih banyak, tetapi bisa dibilang menjadi penguasa pertandingan.
Lewat sepak bola reaktif menggunakan pressing tinggi dan counter attack, Indonesia bisa merepotkan Thailand dan Vietnam.
Saat melawan Thailand, Indonesia membatasi shot on target tim lawan hingga satu, yang sayangnya itulah yang membobol gawang Nadeo.
Di luar gol tersebut, Indonesia bisa mendekati gawang Thailand lebih sering, seperti dua kali momen Witan Sulaeman di babak pertama.
Berlanjut di laga melawan Vietnam, Indonesia kembali bermain menunggu dan tetap bisa menjadi yang terbaik di antara dua tim yang bertanding.
Indonesia bisa mengancam lewat pergerakan cair Marselino Ferdinan, Dendy Sulistyawan, dan Yakob Sayuri, dan Vietnam beruntung tak dihukum penalti dan tak dikartu merah.
Permainan menjanjikan melawan dua tim terbaik Asia Tenggara itu bisa membuktikan Indonesia berkembang pesat di tangan Shin Tae-yong.
Masalah mampu merebut trofi atau tidak, sebaiknya tidak dipermasalahkan.