Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Theerathon Bunmathan dan Teerasil Dangda bawa Thailand tekuk Malaysia, dua pemain itu menjadi "mentor" Pratama Arhan di fase grup.
Pratama Arhan boleh membayangkan dirinya dalam tahun-tahun mendatang akan menyamai level Theerathon Bunmathan dan Teerasil Dangda.
Pratama Arhan baru saja tersingkir dari Piala AFF 2022, sementara dua pemain timnas Thailand itu melaju ke babak final.
Dua pemain eks Liga Jepang itu membawa timnas Thailand melumat Malaysia dengan skor 3-0 pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Sudah 2 Kali Gagal Penuhi Target dari PSSI, Iwan Bule Beri Kode soal Nasib Shin Tae-yong
Kemenangan itu membuat Thailand membalikkan skor agregat menjadi 3-1, setelah kalah 0-1 pada leg pertama di kandang Malaysia.
Sebagai negara terkuat Asia Tenggara, pasukan Gajah Perang menunjukkan kelasnya di hadapan publik sendiri.
Pada menit ke-19, Theerathon Bunmathan mengirim umpan silang berkelas tepat ke kepala Teerasil Dangda untuk membuka skor.
Kerja sama dua pemain senior itu menjadi pemandangan biasa yang sangat ditakutkan seluruh tim lain di Asia Tenggara.
Selepas gol itu, Thailand tampil lepas dan mengamankan dua gol lagi lewat Bordin Phala dan Adisak Kraisorn.
Dengan kemenangan agregat 3-1, Thailand akan berlaga dalam final ideal Piala AFF 2022 melawan Vietnam.
Kembali ke Theerathon dan Teerasil, dua pemain itu tertangkap kamera berbincang dengan Pratama Arhan pada laga fase grup.
Thailand memang sempat bertamu ke Indonesia pada laga ketiga Grup A, dengan hasil 0-0 yang menunjukkan ketahanan tim asuhan Mano Polking.
Dalam foto yang dirilis PSSI Thailand (FAT), Arhan terlihat akrab bercengkrama, bahkan sambil tertawa, dengan Theerathon dan Teerasil.
Koneksi di antara tiga pemain itu bisa terjalin berkat pengalaman merumput di kompetisi terbaik Asia, Liga Jepang.
Teerasil yang berposisi striker pernah membela Sanfrecce Hiroshima dan Shimizu S-Pulse pada 2018 dan 2020.
Adapun Theerathon yang berposisi sama dengan Arhan lebih lama bermain di Jepang, yaitu bersama Vissel Kobe dan Yokohama Marinos dalam kurun 2018 hingga 2021.
Berbeda dengan dua seniornya yang hijrah ke Jepang di usia matang, Arhan merantau ke negeri sakura pada masa awal karier.
Pemain berusia 21 tahun itu pun belum langsung menjadi pemain utama di klub kasta kedua, Tokyo Verdy.
Arhan boleh jadi memperbincangkan betapa sulitnya persaingan di Liga Jepang tatkala bertemu Theerathon dan Teerasil tersebut.
Menyambut musim mendatang, Arhan dipastikan bertahan di Tokyo Verdy dan telah mendapat nomor punggung 38.