Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu kelemahan dalam skema tiga bek ala Shin Tae-yong adalah ketiadaan bek tengah kidal, sehingga Rizky Ridho terlihat canggung membawa bola di area yang berlawanan dengan kaki kuatnya.
Meski begitu boleh dikatakan dua gol Vietnam tidak berasal dari lubang itu, melainkan dari ketidakmampuan kiper dan kelemahan saat bola mati.
Kurang dari 48 jam setelah laga menyedihkan di Hanoi, Luis Milla dan Thomas Doll berkesempatan memamerkan tim besutannya dengan taktik sama.
Luis Milla mengenalkan skema tiga bek setelah Persib menjadi salah satu tim terbobol terbanyak di Liga 1.
Hasilnya tokcer, dengan Persib mengamankan tujuh kemenangan dan dua imbang serta belum pernah kalah sejak ditangani Milla.
Di lini belakang, Milla mempercayakan slot tiga bek kepada Nick Kuipers, Daisuke Sato, dan salah satu di antara Victor Igbonefo atau Achmad Jufriyanto.
Berbeda dengan Shin Tae-yong, Milla mempunyai bek tengah kidal (Sato) yang bisa mengalirkan bola dengan baik di sektor kiri.
Thomas Doll sejatinya memiliki problem seperti Shin Tae-yong, tetapi mempunyai satu pemain yang dapat mengisi peran tersebut.
Baca Juga: Sudah 2 Kali Gagal Penuhi Target dari PSSI, Iwan Bule Beri Kode soal Nasib Shin Tae-yong
Muhammad Ferarri dan Ondrej Kudela menjadi langganan Doll untuk mengisi dua tempat di tengah dan kanan, tetapi minus bek kidal di kiri.
Solusinya adalah Hansamu Yama, bek berkaki kanan yang nyaman membawa bola dari sisi kiri, terbukti dengan delapan penampilannya di Liga 1.
Patut disayangkan mengapa Shin Tae-yong tak mencoba menaruh Hansamu Yama di posisi itu dalam dua laga kontra Vietnam.
Kabar buruk bagi Doll, Hansamu Yama kemungkinan besar tak bisa bermain di laga El Clasico sore ini karena baru pulang dari Vietnam.
Setelah kesedihan mendalam di Piala AFF, Shin Tae-yong bisa menyaksikan kolega sesama pelatih memakai taktik sama dengannya dalam laga berkualitas Liga 1.