Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Karena semuanya sudah diarahkan oleh Erick Thohir, saya bilang serahkan saja karena semua pasti belum terjadi, jadi kami ikhtiar saja," sambungnya.
Nama terakhir yang disebut La Nyalla tersebut adalah bekas presiden Inter Milan yang bakal mengirim formulir pendaftaran pada Minggu (14/1/2023) hari ini.
"Erick Thohir akan mengambailkan formulir kesediaan dicalonkan menjadi ketua umum PSSI," demikian rilis yang diterima BolaNas.com.
Dengan demikian, KLB PSSI mendatang tampak akan menjadi perlombaan bagi La Nyalla dan Erick untuk memperebutkan kursi ketua umum.
Kabar buruk bagi sepak bola Indonesia, dua orang itu saat ini sedang mempunyai "jabatan" yang rasanya tak akan ditinggal demi kursi PSSI.
La Nyalla saat ini tercatat menjadi ketua lembaga tinggi negara Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sebuah lembaga yang setara dengan DPR RI.
Setali tiga uang, Erick saat ini masih menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau salah satu pembantu presiden dalam kabinet.
Dalam kasus Erick, pria berusia 52 tahun itu juga tampak masih berseliweran dalam kandidasi calon presiden atau wakil presiden di Pemilu 2024.
Dengan demikian, siapa pun ketua umum PSSI terpilih pada 16 Februari mendatang akan mempunyai dua jabatan sekaligus.
Kondisi itu tak terbayangkan di negara maju, di mana ketua football association biasanya dilarang memiliki jabatan lain, apalagi menduduki kursi penting di lembaga pemerintahan.
Edisi sebelum ini Edy Rahmayadi pernah merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara dan Ketum PSSI.
Ramai desakan dari pecinta sepakbola bola Tanah Air yang meminta Edy mundur lantaran statusnya sebagai Gubernur Sumut.