Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keputusan Serampangan Bubarkan Liga 2, Tangan Kanan Presiden Minta PSSI Kerja Lebih Becus

By Najmul Ula, Kamis, 19 Januari 2023 | 16:32 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali (kanan) dan Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi (kiri), sedang memberikan keterangan kepada awak media di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, 19 Januari 2023.

BOLANAS.COM - PSSI dipanggil mendadak oleh Menpora usai keputusan serampangan membubarkan Liga 2, memantik perhatian Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo secara tersirat meminta PSSI bekerja lebih becus mengenai nasib kompetisi Liga 2.

PSSI sebelumnya mengambil keputusan tak populer dengan membubarkan Liga 2 dan meniadakan degradasi di Liga 1 sebagai dampak lanjutan Tragedi Kanjuruhan.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat Exco PSSI terakhir rezim Mochamad Iriawan sebelum Kongres Biasa, Kamis (12/1/2023) pekan lalu.

Baca Juga: Pandit asal Belanda Bilang Marselino Ferdinan Bakal Mudah Tembus Eropa, Sejarah Buktikan Sebaliknya

Buntut dari keputusan itu, PSSI mendapat hujatan dari berbagai kalangan, dimulai dari pemain, pelatih, hingga netizen.

Pemain klub Liga 1 bergerak dengan mengkampanyekan "Lanjutkan Liga 2" sebelum pertandingan putaran kedua Liga 1 2022/23.

Kritik deras mengalir lantaran keputusan tersebut dianggap sebagai jalan mudah PSSI (jika tak mau disebut tak mau bekerja) untuk menyelesaikan kompetisi 2022/23.

Pada akhirnya bukan pemain, pelatih, atau netizen yang memintai pertanggungjawaban terhadap PSSI, melainkan pemerintah RI.

Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia Gacor usai Dipoles Shin Tae-yong, 3 Diantaranya Penghias Bangku Cadangan di Piala AFF 2022

Presiden Joko Widodo menugaskan Menpora Zainudin Amali untuk mencarikan "jalan keluar" terhadap kebijakan yang merusak integritas kompetisi itu.

Pada Kamis (19/1/2023), PSSI dipanggil menghadap Menpora untuk menuruti keinginan publik yang disorot Presiden Jokowi itu.

"Kita baru saja diskusi seperti yang saya sampaikan bahwa setelah melihat dinamika dan perkembangan dari kompetisi Liga 2," tutur Amali dikutip dari BolaSport.com.

"Kemudian saya mendapat arahan dari Bapak Presiden (Jokowi) untuk segera mencarikan jalan keluar," sambungnya.

Jika pemerintah sampai memanggil PSSI, bisa diartikan federasi yang hendak berganti rezim itu telah melakukan suatu kesalahan.

Pertemuan yang dilakukan Sekjen Yunus Nusi di kantor Menpora Amali pun bisa diartikan sebagai permintaan untuk memperbaiki kesalahan itu.

Hasil dari pertemuan yang bisa dianggap sebagai wujud koreksi pemerintah atas PSSI itu adalah PT LIB akan menggelar lagi pertemuan dengan klub Liga 2.

"Dan kesimpulannya adalah, Pak Sekjen segera melapor ke Pak Ketua Umum dan Exco untuk melakukan koordinasi, nanti beliau akan menjelaskan," urai Amali.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Debut Pelatih Singapura Tercoreng, Persikabo 1973 Kalah di Tangan Dewa United

"Kemudian LIB akan mengumpulkan seluruh klub Liga 2 untuk mendiskusikan hal ini karena kenyataannya juga masih terbelah, kan, ada yang mau lanjut ada yang tidak."

"Nah ini harus diundang semuanya, PSSI dan LIB menjelaskan situasinya, kemudian didiskusikan dan menjadikan kesimpulan bersama," tandasnya.

PSSI merespons dengan bakal menggelar rapat darurat Exco PSSI pada Jumat (20/1/2023) esok hari.

Baca Juga: Aji Santoso Ketar-ketir, Februari Marselino Ferdinan Kemungkinan akan Tinggalkan Persebaya

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P