Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Witan memberi peluang bagi Soares lagi, tapi dia cuma memenangi sepak pojok," tutup laporan tersebut.
Kontribusi positif di depan gawang tersebut merupakan perkembangan signifikan (sekaligus mengejutkan) dari Witan selepas Piala AFF.
Di turnamen terakbar Asia Tenggara itu, Witan bisa dikatakan memainkan performa yang jauh dari harapan.
Ia pada mulanya tampil baik di laga perdana melawan Kamboja dengan mencetak satu gol, lalu kembali menjadi starter saat berjumpa Thailand.
Pada laga ini kepercayaan diri Witan turun drastis setelah membuang peluang menganga, saat ia mengirim bola ke samping gawang yang tak dijaga kiper.
Witan masih menjadi starter pada laga berikutnya kontra Filipina, tetapi tampil buruk hingga Shin Tae-yong mencadangkannya di dua leg laga semifinal.
Usai turnamen, Shin Tae-yong menyoroti performa Witan yang di bawah standar itu.
"Dia adalah pemain paling menentukan di tim kami dan pemain yang paling saya percayai," tulis Shin di Naver (16/1/2023).
Baca Juga: Persiapan Jelang Piala Asia U-20 2023, PSSI Pastikan Timnas U-20 Indonesia akan Gelar Uji Coba
"Saya melihat tembakan itu (vs Thailand) melenceng dari tiang gawang, saya berpikir, 'Apa yang baru saja terjadi?'," sesal Shin.
Bagaimanapun Witan tampak berhasil bangkit dari momen terburuk itu dengan melampiaskan energinya di camp latihan AS Trencin.
Pemain berusia 21 tahun itu diharapkan mengecap menit main sebanyak-banyaknya di AS Trencin sebelum Piala Asia 2023.