Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija pun tak melakukan aktivitas transfer kepada sesama klub Liga 1, melainkan dengan klub asing demi memulangkan pemain Indonesia.
Satu tahun silam, Persija yang sedang oleng di tangan Angelo Alessio bergerak ke pasar Malaysia untuk memperkuat posisi gelandang.
Belanja di Malaysia itu menghasilkan kepulangan gelandang yang baru setengah musim merumput di sana, Syahrian Abimanyu.
Pemilik Abimanyu saat itu, Johor Darul Takzim, mengungkap Persija membeli sang gelandang dengan biaya besar.
"Johor Darul Takzim FC menyetujui biaya transfer rahasia untuk Syahrian Abimanyu menuju Persija Jakarta," demikian pernyataan klub (12/1/2022).
"The Southern Tigers menerima tawaran substansial (besar) untuk bintang Indonesia."
Abimanyu segera menjadi bagian penting Macan Kemayoran, walaupun Angelo Alessio dipecat tak lama sesudah periode transfer.
Di era Thomas Doll, Persija mengulangi langkah serupa dengan memboyong Witan dari AS Trencin.
Meski Persija tak mengungkap terdapat biaya transfer dalam perekrutan ini, logika perpindahan pemain mengatakan AS Trencin menerima fulus dari klub Liga 1 itu.
Pertama, Witan masih terikat kontrak hingga 2024, kedua, pelatih Marian Zimen masih mempercayai sang pemain di laga uji coba terbaru.
Baik Abimanyu maupun Witan sejatinya mempunyai opsi menolak, jika memang ingin meneruskan karier di luar negeri (kecuali dua pemain itu memiliki klausul pelepasan yang diaktifkan Persija).
Opsi menolak itu dilakukan Frenkie De Jong pada bursa transfer musim panas lalu, saat berkali-kali menolak tawaran Manchester United meski Barcelona menyetujuinya.
Tak ada yang salah dengan keputusan Abimanyu dan Witan dan tak ada yang salah pula dengan aktivitas Persija.