Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak heran, dua petinggi klub itu sama-sama menyuarakan keresahan terkait pemanggilan pemain.
Wakil Presiden Persija, Ganesha Putera, lebih dulu menyinggung hal tersebut dalam jumpa pers pada Senin (30/1/2023).
"Pada prinsipnya Persija Jakarta berkomitmen untuk memberikan yang terbaik untuk perkembangan pemain itu sendiri," tutur Ganesha (30/1/2023).
"Jadi kita tidak mungkin mengkhianati PSSI, kita mau yang terbaik untuk PSSI, kita mau yang terbaik untuk sepak bola Indonesia."
"Apa yang terbaik bagi sepak bola Indonesia? Apakah dengan TC jangka panjang ... atau kita punya inovasi-inovasi yang mungkin lebih sering dilakukan oleh negara yang sepak bolanya sudah maju?"
Tiga hari berselang, manajer Persebaya Yahya Alkatiri mengungkit hal tersebut dalam peresmian transfer Marselino ke KMSK Deinze.
"Persebaya meminta PSSI untuk menjalin komunikasi dengan klub terkait program timnas, terutama pemusatan latihan jangka panjang," ucap Yahya dilansir dari Kompas.com (2/2/2023).
"Di negara-negara maju, juga di negara-negara Asia yang sepak bola maju, TC jangka panjang sudah ditinggalkan."
"Liga dan kompetisi adalah tempat yang paling pas untuk mengakselerasi kemampuan pemain timnas," tandasnya.
Kesamaan sikap dua klub terbesar Indonesia tersebut merupakan perkembangan bagus bagi sepak bola Tanah Air.
Dengan adanya klub berpola pikir modern, PSSI tak bisa lagi mempertahankan cara usang dalam pengelolaan timnas Indonesia.
Kini tinggal menunggu respons PSSI terkait tawaran solusi dari Persija dan Persebaya di atas.