Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija Jakarta juga demikian, dengan kekalahan terakhir didapat dari Persis Solo pada 14 Januari (dua hari setelah keputusan).
PSM Makassar juga menikmati laju mulus serupa, yaitu kehilangan poin terakhir terjadi saat melawan Barito Putera (10 Januari, sebelum keputusan).
PSM hanya tersandung ketika menghadapi sesama klub papan atas, yaitu melawan Bali United (imbang 2-2) dan Persija Jakarta (kalah 2-4).
Selebihnya, Persib menyapu bersih empat kemenangan sejak putaran kedua, Persija mencaplok tiga tripoin, dan PSM juga tiga kemenangan.
Dengan tren seperti itu, tiga klub itu seakan menggelar kompetisi tersendiri dengan menorehkan poin nyaris identik: 45, 44, dan 44.
Tim terdekat dari tiga kuda tercepat itu adalah Madura United, yang cuma mengumpulkan 37 poin.
Jika tren ini terus berlanjut, tudingan perusakan kompetisi akibat penghapusan degradasi semakin menemukan kebenarannya.
Baik Thomas Doll maupun Luis Milla, yang terlibat di dua tempat teratas, telah mewanti-wanti dampak busuk ini.
"Semoga tidak ada (tim yang main mata), semoga semua tim bisa memberikan yang terbaik," ucap Doll (25/1/2023).
"Menurut saya ini merupakan masalah besar ... menurut saya sungguh buruk situasinya karena tidak ada tim yang berjuang dari degradasi," ujar Milla (19/1/2023).
Dampak lanjutan dari menurunnya kualitas kompetisi, Liga 1 Indonesia bakal semakin tertinggal dari negara pesaing.
Pemandangan seperti Bali United dibantai klub Kamboja bakal lebih sering terjadi, jika PSSI terus mengambil keputusan kontraproduktif seperti ini.