Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Erick Thohir bisa langsung menganulir dua kebijakan peninggalan Iwan Bule, yaitu nasib Liga 2 dan status Indra Sjafri sebagai pelatih timnas U-20.
Erick Thohir resmi memulai pekerjaan sebagai ketua umum PSSI, menggantikan Mochamad Iriawan yang lengser akibat Tragedi Kanjuruhan.
Kabar buruk bagi Erick, PSSI rezim Mochamad Iriawan mengambil keputusan kontroversial dalam bulan terakhirnya menjabat.
Mochamad Iriawan bersama 12 anggota Exco PSSI memutuskan menghentikan Liga 2 dan menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih timnas Indonesia U-23.
Dua kebijakan jangka pendek tersebut diambil pada Januari lalu, atau saat umur rezim Iwan Bule tersisa kurang dari satu bulan.
Akibatnya, pengurus baru PSSI yang dipimpin Erick Thohir harus memperbaiki segala kebijakan keliru yang diambil pengurus terdahulu.
Mengenai Liga 2, telah muncul kesepakatan bahwa ketiadaan kompetisi kasta kedua hanya berdampak merusak bagi sepak bola Indonesia.
Penghentian Liga 2 membuat pemain di luar kasta tertinggi menjadi terlunta-lunta, sekaligus menimbulkan efek domino dihapusnya degradasi dari Liga 1.
Erick cuma menjawab normatif saat ditanya mengenai tantangan ini.
"Kalau bicara masalah pembenahan, Liga 2, timnas, kan saya sudah bilang, dua minggu lagi kita akan adakan sarasehan sepak bola," ucap Erick (16/2/2023).
"Saya akan kasih waktu 6-7 jam untuk berdiskusi berdebat, tapi keluar dari kamar, semua harus tanda tangan."
"Ini yang akan kita lakukan dalam dua minggu, dari situ baru kita bicara blueprint jangka pendek," tandasnya.
Problem kedua yang perlu dituntaskan adalah penunjukan Indra Sjafri sebagai pelatih timnas Indonesia U-23.
Penunjukan itu bermasalah karena dua hal, yaitu Indra melangkahi tugas Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas U-20 hingga senior, juga karena timnas U-23 sejatinya memiliki banyak agenda pada tahun ini.
Shin Tae-yong sebelumnya meminta salah satu asistennya untuk dijadikan caretaker timnas U-23 pada SEA Games 2023, tetapi tak digubris PSSI.
Kemunculan Indra di level U-23 juga bakal terjadi "gegar manajemen" lantaran timnas U-20 dan U-23 ditangani pelatih yang sepenuhnya berbeda (Shin Tae-yong).
Baca Juga: Erick Thohir Akan Lakukan Sesuatu untuk Liga 2, Kabar Buruk bagi Tiga Tim Terbawah Liga 1?
Selain itu, keputusan menunjuk Indra hanya untuk SEA Games 2023 menandakan pandangan sempit PSSI (rezim Iwan Bule) tentang agenda timnas U-23.
Timnas U-23 pada tahun ini akan memiliki tiga agenda, yaitu SEA Games 2023, Asian Games 2023, dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Menunjuk Indra hanya untuk turnamen pertama tetapi entah untuk dua turnamen berikutnya merupakan problem klasik PSSI terkait perencanaan jangka panjang dan berkelanjutan.
Mengenai problem ini, Erick bisa menyelesaikan dengan memperjelas kontrak Shin Tae-yong di tahun terakhirnya.
Apabila Shin Tae-yong hendak ditawari kontrak baru, Erick harus memastikan pelatih Korea tak lagi kelebihan beban melatih (U-20, U-23, dan senior).
Apabila tidak, Erick harus menunjuk pelatih berbeda di tiap level timnas, agar program pelatihan timnas dapat berjalan beriringan.
Semua problem di atas harus diatasi Erick sembari menjalankan tugas beratnya sebagai menteri BUMN di kabinet Presiden Joko Widodo.