Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga semalam juga membuktikan Muhammad Ferarri langsung memberi dampak instan hanya satu hari setelah dilepas Persija Jakarta.
Kubu Thomas Doll baru melepas Ferarri pada Sabtu (18/2/20230, dengan pernyataan berat hati setelah selama ini menolak TC jangka panjang.
Ferarri menggantikan Robi Darwis yang pada babak pertama beberapa kali melakukan umpan kepada lawan, dan terlihat tak nyaman berduel dengan penyerang jangkung lawan.
Hasilnya, Ferarri dapat memberikan rasa aman di posisi paling belakang, serta dapat membagikan bola dengan baik kepada Kakang Rudianto atau Sulthan Zaky.
Puncaknya, Ferarri melakukan satu hal yang tak dapat dilakukan seluruh rekannya pada malam tadi, yaitu mencetak gol.
Arkhan Fikri, Rabbani Tasnim, Resa Aditya, semuanya tak mampu membobol Selandia Baru dalam posisi lebih baik, tetapi Ferarri mampu.
Ia menanduk sepak pojok Dony Tri Pamungkas pada masa injury time, sebuah aksi yang mungkin tak bisa dilakukan pemain yang tak memiliki pengalaman di Liga 1.
Momen ini mengingatkan gol telat Ferarri lainnya saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, juga melalui sundulan menyambut sepak pojok.
Gol Ferarri ke gawang Selandia Baru dapat disimpulkan, tak perlu TC jangka panjang untuk menjadi pemain berpengaruh di timnas U-20.
Ferarri sendiri mengaku tak ambil pusing dengan konflik PSSI dan Persija mengenai nasib dirinya.
"Isu belakangan ini, saya cuma bisa ketika berada di Persija, saya ingin berikan yang terbaik dan 100 persem" ucap Ferarri (19/2/2023).
"Ketika di timnas, saya juga demikian, memberikan 100 persen."
"Saya hanya fokus ke sepak bola, apa yang terbaik untuk saya, itu yang saya lakukan," tandasnya.
Baca Juga: 4 Peluang Emas Terbuang Sia-sia, Timnas U-20 Indonesia Bertekuk Lutut dari Selandia Baru