Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Intervensi pemerintah tersebut berakibat dijatuhkannya sanksi pembekuan FIFA, yang berarti Huistra batal memimpin timnas Indonesia.
Pelatih asal Belanda itu belum sempat memimpin timnas Indonesia di laga resmi, bahkan belum sempat memanggil pemain!
Ia pun meninggalkan Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang (Iwaki FC) dan Uzbekistan (Pakhtakor Tashkent).
Delapan tahun sejak masa singkatnya di tim Garuda, Borneo FC memanggil Huistra kembali ke Indonesia.
"Dengan mengucap bismillah, kita daratkan Pieter Huistra di Kota Tepian untuk mengangkat performa tim," ucap presiden Nabil Husein (21/2/2023).
"Dia cukup paham dengan sepak bola Indonesia, semoga dia sukses bersama klub ini, sekali lagi selamat bergabung," sambungnya.
Kabar buruk bagi Huistra, ia barangkali bergabung dengan klub dengan ekosistem tak mendukung untuk pelatih.
Borneo FC selama ini dikenal sebagai klub bersumbu pendek pada para pelatihnya.
Sejak Liga 1 musim lalu, Borneo FC berturut-turut mempekerjakan Mario Gomez, Risto Vidakovic, Fakhri Husaini, Milomir Seslija, dan Andre Gaspar (tak menghitung caretaker).
Itu artinya dalam dua musim kompetisi pasca pandemi, Nabil Husein telah mempekerjakan enam pelatih!
Frekuensi pemecatan tersebut akan membuat tiap pelatih kesulitan bekerja membangun tim di Borneo, tetapi Huistra tampak tak peduli.
Bagi pelatih berusia 56 tahun itu, sangat penting baginya untuk membuktikan kapasitas di Indonesia, setelah periode pertama yang menyakitkan.